Memburu Nahkoda Baru KONI Riau 2026-2030: Forum Cabor Riau Mencari Sosok Visioner dan Berintegritas

Rabu, 03 Desember 2025 11:19:37
Memburu Nahkoda Baru KONI Riau 2026-2030: Forum Cabor Riau Mencari Sosok Visioner dan Berintegritas

Pekanbaru, Inforiau.co –Dinamika olahraga di Bumi Lancang Kuning memanas menjelang Musyawarah Olahraga Provinsi (Musorprov) pemilihan Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Riau periode 2026-2030. Sejumlah pengurus provinsi (Pengprov) cabang olahraga (Cabor) di riau mulai menggalang kekuatan dalam sebuah Forum Silaturahmi untuk menyatukan persepsi krusial: menemukan figur pemimpin yang tepat untuk mendongkrak kembali marwah olahraga Riau.

‎Pertemuan yang diinisiasi oleh

‎Tim 7 forum komunikasi cabor provinsi riau yaitu Yudesmon, Deni Ermanto Iddehan, Uspandi, Erwinsyah, Martias, Amrisal, dan Ichal mengundang sejumlah pengurus cabang olahraga yang terdaftar di KONI Riau ini didasari oleh evaluasi tajam terhadap kepengurusan periode saat ini (2022-2026) yang dinilai gagal total, baik dari segi prestasi maupun manajemen organisasi.

‎Pada pertemuan tersebut disepakati akan dilanjutkan pertemuan yang dilaksanakan pada 12 Desember 2025. Pengprov PERSAMBI Riau akan bertindak sebagai tuan rumah, dengan agenda mematangkan kriteria calon ketua umum, dan mendengar visi dan misi calon ketua umum KONI Riau.

‎Evaluasi Kritis Kepengurusan KONI Riau 2022-2026

‎Sorotan utama forum cabor tertuju pada penurunan drastis peringkat Riau di kancah Pekan Olahraga Nasional (PON). Jika pada PON Papua (XX) Riau masih mampu bertengger di posisi 8 besar, prediksi hasil di PON XXI Aceh-Sumut justru mengindikasikan kemunduran signifikan, meskipun jumlah cabor yang dipertandingkan bertambah 17.

‎"Prestasi PON XXI Aceh-Sumut adalah representasi nyata kegagalan pembinaan yang dilakukan KONI Riau saat ini," ungkap Deni Ermanto Iddehan sebagai Koordinator bersama Tim 7 Cabor Provinsi Riau.

‎Ditambahkan Deni Kegagalan ini diperparah dengan carut-marut manajemen aset dan keuangan. Untuk pertama kalinya dalam sejarah KONI Riau, aset organisasi terpaksa dijual untuk menutupi kekalahan dalam persidangan melawan mantan staf, sebuah preseden buruk yang mencoreng citra organisasi plat merah tersebut.

‎Kriteria Ketat untuk Calon Ketua Umum

‎Berangkat dari kegagalan tersebut, Forum Silaturahmi Pengprov Cabor se-Riau merumuskan kriteria ketat bagi calon ketua umum yang diidamkan. Mereka mencari sosok "nahkoda" yang mampu membawa perubahan fundamental, bukan sekadar melanjutkan estafet kepemimpinan yang dianggap bermasalah.

‎Kriteria yang disepakati mencakup beberapa poin kunci:

‎Enerjik dan Komunikatif: Calon Ketua Umum wajib memiliki energi tinggi, bersedia turun langsung ke lapangan, dan membuka ruang komunikasi seluas-luasnya dengan seluruh cabor, serta memiliki waktu luang yang cukup untuk mengurus kepentingan olahraga.

‎Visioner dan Berjejaring Kuat: Memiliki wawasan luas terhadap perkembangan pembinaan olahraga modern. Figur ini harus punya relasi kuat dengan pihak swasta dan mampu mendekatkan diri dengan kepala daerah (Gubernur Riau dan jajarannya), memastikan kepentingan olahraga terakomodir dalam pembangunan daerah dan mendapatkan dukungan finansial yang cukup.

‎Integritas dan Kesehatan Prima: Syarat mutlak yang tidak bisa ditawar adalah kesehatan jasmani dan rohani yang prima, berakhlak baik, serta bersih dari masalah hukum atau tidak sedang tersangkut kasus hukum.

‎Melalui forum ini, para pengurus cabor riau berharap dapat menyaring kandidat terbaik yang benar-benar siap bekerja keras mengembalikan kejayaan olahraga Riau ke posisi 8 besar nasional, bahkan lebih baik lagi, pada PON selanjutnya.

‎Konsolidasi ini menjadi sinyal kuat bahwa Musorprov KONI Riau mendatang akan menjadi ajang pertarungan ide dan visi, di mana cabor-cabor menuntut transparansi, akuntabilitas, dan kepemimpinan yang transformatif. Masa depan prestasi olahraga Riau kini berada di tangan figur yang akan mereka pilih.

KOMENTAR