Pandemi Pengaruhi Pola Belajar Murid MDTA di Rumbai

Sabtu, 06 Agustus 2022 23:36:16 207
Pandemi Pengaruhi Pola Belajar Murid MDTA di Rumbai
Rapat Pembahasan belajar mengajar MDTA di Rumbai

Inforiau - MDTA Masjid Al Muhajirin RW 11 kelurahan Limbungan Baru kecamatan Rumbai Pekanbaru menggelar pertemuan majelis guru, wali murid, pengurus masjid Al Muhajirin, Ketua RW 11 serta mahasiswa Kukerta, Sabtu (6/8).

Kepala Sekolah MDTA masjid Al Muhajirin, Umi Ratu mengatakan, perlu kerja sama mendidik anak, karena perilaku siswa sangat berpengaruh karena pandemi Covid-19, sebab pola pengajaran sebelumnya online, dan saat ini kembali normal tatap muka.

"Maka dengan pertemuan ini, kami mengajak orang tua siswa, ketua masjid dan ketua RW 11 dapat memberi masukan dan saran agar kemajuan siswa didik kita dan penunjang pengembangan Sekolah MDTA kita cintai ini," kata Umi Ratu.

Sementara itu perwakilan pengurus Masjid Al Muhajirin Syaiful Lubis mengatakan, perlu ditingkatkan komunikasi antara guru dengan orang tua murid, karena tidak bisa sepenuhnya siswa didik diserahkan kepada guru pihak sekolah MDTA saja tapi perlu pengawasan dari orang tua juga.

"Kalau perlu anak didik juga diberi sanksi mendidik dari pihak sekolah agar punya efek,"ujar Syaiful Lubis.

Pada kesempatan yang sama, ketua RW 11 Limbungan Baru Khairil Anuar menyampaikan terima kasih kepada pihak sekolah MDTA telah dapat menginisiasi pertemuan tersebut, yang menghadirkan pihak terkait untuk membangun generasi emas anak-anak melalui pendidikan sekolah agama di lingkungan RW 11.

"Dengan penduduk 350 KK yang ada di RW 11, harusnya siswa kita di MDTA ini cukup banyak, namun yang tercatat hanya lebih kurang 30 siswa, saya berharap pihak sekolah MDTA dapat bekerjasama dengan perangkat RW dan RT dapat mempromosikan sekolah MDTA," kata Khairil.

Sambung dia, juga perlu kreatifitas dan inovasi guru dalam mengajar sehingga siswa tidak bosan belajar agama saja, tetapi hendaknya diajari bersosialisasi dan peduli dengan lingkungan.

"Misalnya bawa siswa didik keliling kampung sambil membawa kantong plastik, setiap nampak sampah bisa diambil. Serta jika sarana dan prasarana sekolah belum memadai, tidak lengkap, bisa kita cari donatur melalui proposal ke perusahaan, anggota dewan dan dermawan yang mau berinfak sedekah," tuturnya.

Pihaknya juga mendorong agar sekolah MDTA bisa lebih hidup, menciptakan kader generasi emas bangsa melalui dunia pendidikan agama, serta dapat perhatian pemerintah dengan ada syarat masuk sekolah lanjutan SD ke SMP perlu ada ijazah sekolah MDTA.

"InshaAllah dengan syarat masuk SMP ada ijazah MDTA dapat menghidupkan sekolah agama yang di Pekanbaru, dan juga yang lebih penting lagi remaja kita sudah punya bekal agama melalui tantangan perkembangan zaman saat ini luar biasa dampak negatifnya, makanya semenjak dini pada masa sekolah ditingkat SD, anak-anak kita sudah dibekali pengetahuan agama," papar Khairil Anuar ketua RW 11 Limbungan Baru.**

KOMENTAR