Pelalawan-Swedia, Kembangkan Pusat Inovasi dan Budaya

Senin, 20 Juni 2016 21:45:28 850
Pelalawan-Swedia, Kembangkan Pusat Inovasi dan Budaya
Bupati Pelalawan HM Harris dan rombongan BPPT RI di Swedia, Jumat (17/6).
Swedia, inforiau.co -Di Kawasan Teknopolitan, Kecamatan Langgam, Kabupaten Pelalawan, berpeluang dibangun "Indonesia-Sweden Innovation and Culrural Cooperation Center" atau Pusat Kerjasama Inovasi dan Budaya Indonesia-Swedia. Hal ini merupakan penting yang terungkap dari diskusi akhir dengan Lund University, pada hari terakhir lawatan Bupati Pelalawan HM Harris dan rombongan BPPT RI di Swedia, Jumat (17/6). 
 
''Namun ini perlu pendalaman lebih lanjut,'' jelas Bupati Pelalawan, HM Harris melalui Kepala Bappeda Pelalawan, Ir M Syahrul Syarief,M.Si, Sabtu (18/6). 
 
Sehari sebelumnya,  sebut Syahrul, Kepala BPPT RI Kepala BPPT RI Dr Ir Unggul Priyanto M.Sc dan disaksikan oleh Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Swedia dan Republik Latvia, Bagas Hapsoro, serta Bupati Pelalawan HM Harris bersama Bupati Bantaeng, Provinsi Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah Deputi PKT BPPT, Deputi TAB BPPT, Direktur Pengembangan Inovasi Wilayah Spesifik dan Kepala Balai Bioteknologi BPPT berkunjungan dan mendapat penjelasan mengenai Sistem Inovasi Provinsi Skania, Swedia. 
 
 Rombongan Hans Henecke, CEO Business Region Skane dan mantan Kepala Dinas Pembangunan Ekonomi dan Inovasi Wilayah Skania. Sistem innovasi itu tidak dapat berdiri sendiri, tetapi akan lebih maksimal bisa ada akselerasi dengan wilayah tetangga yang berdekatan. Hal itu yang dilakukan di Provinsi Skania.
 
Selanjutnya rombongan berkunjung ke suatu bangunan kantor yang disebut Media Evolution City (MEC). ''MEC ini merupakan bangunan dan sistem pengelolaan perkantoran masa depan yang sangat simpel dan efisien dan perlu diterapkan di Kawasan Teknopolitan,'' jelasnya. 
 
Selain itu, rombongan RI ini juga melawat ke Symbion Science Park di Copenhagen. Di sini, sambung Syahrul, mereka mendapat penjelasan terkait kemajuan dan pengelolaan science park disana, yang juga cukup maju dengan stake holder dari berbagai negara.APR

KOMENTAR