Pengamat: BRK Syariah Buka Peluang Kerja Sama dengan Negara Muslim

Inforiau - Pengamat Ekonomi Universitas Riau, Edyanus Herman Halim memandang transformasi Bank Riau Kepri yang awalnya konvensional menjadi syariah membuka peluang bagi BRK untuk membangun kerjasama dengan negara muslim. Termasuk dalam hal pengurusan haji dan umrah.
Peralihan ini tentunya juga memberikan dampak positif dalam menciptakan peluang bisnis yang lebih prospektif di masa yang akan mendatang, artinya peluang bisnis ini tak hanya dapat dinikmati oleh nasabah BRK yang muslim namun juga bagi nasabah BRK yang non Muslim.
“Sebelum ini hanya ada unit usaha syariah yg modalnya relatif kecil. Kalau sekarang sudah dapat mengandalkan modal yang lebih besar karena tidak hanya sebagai unit usaha saja tetapi perusahaannya sudah berbentuk usaha syariah,” ujar Edyanus.
Menurut Edyanus perubahan BRK menjadi syariah dapat mendorong pembiayaan UMKM dengan lebih luas, khususnya pada usaha masyarakat yg selama ini tidak berkenan didukung oleh bank konvesnsional.
“Mereka ingin mendapatkan modal tetapi sumber modal berbasis syariah masih terbatas. Masuk BRK ke usaha berbasis syariah ini dapat menjadi tulang punggung oleh UMKM tersebut,” ujar ekonom Universitas Riau ini.
Di sisi lain, sejumlah tokoh di Provinsi Riau mengucapkan apresiasi atas kinerja semua pihak, terutama Pemprov Riau dan Bank Riau Kepri (BRK) telah disahkannya Perda BRK konvensional menjadi BRK syariah, melalui sidang paripurna DPRD Riau, Kamis (19/5/22) lalu.
Ketua Umum Forum Komunikasi Pemuka Masyarakat Riau (FKPMR) Chaidir juga turut menanggapi telah disahkannya Perda tersebut. Ia menyampaikan apresiasi dan mengucapkan selamat kepada semua pihak atas kinerjanya dalam merancang BRK menjadi BRK Bank Syariah yang sudah lama diwacanakan. Akan tetapi, tahapannya menjadi semakin jelas ketika pasangan Syamsuar-Edy menjadi kepala daerah tiga tahun ini.
Chaidir mengungkapkan, selama ini dari berbagai indikasi, ciri kebudayaan Melayu dalam perspektif nilai memang terasa belum menjadi tarikan nafas pembangunan ekonomi di tanah ini. Jelasnya, masyarakat Riau ternyata enggan untuk bersusah payah berubah dari zona nyaman. Sehingga salah satu pemikiran Gubernur Syamsuar yang menyadarkan, bahwa tekadnya mengubah pola pengusahaan Bank Riau Kepri dari bank konvensional, total berubah menjadi bank syariah.
Ia menjelaskan, BRK Syariah diyakini sebagai instrumen prinsip dalam mendukung visi Riau sebagai pusat perekonomian dan kebudayaan Melayu di Asia Tenggara. Praktik perbankan syariah seperti disebut Gubernur Riau mempertegas posisi Riau terhadap pembangunan ekonomi di daerah ini.*