Musda Golkar Riau Kembali Ditunda, Padahal Ketua DPD I Sudah di Plt-kan: Ada Apa?
PEKANBARU - Musyawarah Daerah (Musda) Partai Golkar Provinsi Riau yang dijadwalkan tanggal 8 November, ditunda lagi. Kabar penundaan ini berembus dari internal Golkar, kemarin sore (4/11/2025).
Bahkan, dikabarkan penundaan Musda ini, tanpa kejelasan waktu. Situasi ini menimbulkan tanda tanya besar di kalangan kader dan pengamat politik di Riau.
Pasalnya, sejak jabatan Ketua DPD I Golkar Riau Syamsuar digantikan oleh Plt Ketua Dr Ahmad Doli Kurnia Tandjung, publik menilai sudah saatnya konsolidasi partai segera diselesaikan melalui Musda. Namun faktanya, agenda penting tersebut justru kembali tertunda.
“Ini sudah berapa kali ditunda, tentu menjadi pertanyaan besar bagi kader dan masyarakat politik di Riau. Ada apa sebenarnya di tubuh Golkar Riau?” ujar Syamsul, pengamat politik muda asal Siak, saat dimintai tanggapannya, Selasa malam (4/11/2025).
Menurut Syamsul, penundaan berulang ini mengindikasikan adanya dinamika internal yang belum tuntas.
“Golkar Riau ini memang sedang berada di situasi yang cukup keras. Mungkin ada tarik-menarik kepentingan antara kelompok atau figur yang ingin maju dalam Musda nanti,” katanya.
Syamsul menambahkan, dengan posisi Riau yang kini banyak disorot secara nasional, seharusnya Golkar bisa menunjukkan soliditas dan ketegasan dalam menentukan arah kepemimpinan daerah.
“Apalagi sudah ada Plt dari pusat, bang Doli Kurnia yang dikenal tegas dan organisatoris. Maka publik cukup terkejut ketika agenda Musda kembali ditunda,” tambahnya.
Beberapa kader Golkar Riau yang enggan disebut namanya juga mengaku kecewa atas penundaan ini. Mereka berharap DPP Golkar segera memberikan kepastian waktu pelaksanaan Musda agar roda organisasi tidak berjalan di tempat.
Sampai berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak DPD I Golkar Riau maupun DPP Golkar, terkait alasan pasti penundaan Musda tersebut.
Sementara itu, sejumlah pihak menilai, dinamika yang terjadi di tubuh Golkar Riau menjadi gambaran nyata betapa kuatnya pertarungan politik menjelang Pilkada 2029, di mana posisi Ketua DPD akan menjadi kunci penting dalam menentukan arah dukungan politik partai berlambang pohon beringin itu. **
