Perang Sarung, Satu Pelajar Meninggal Dunia

Senin, 18 April 2022 22:31:54
Perang Sarung, Satu Pelajar Meninggal Dunia
Korban perang sarung/Net

Inforiau - Aksi perang sarung yang telah diikatkan dengan benda-benda keras terjadi di wilayah Polsek Mandalawangi Polres Pandeglang, Banten.

Akibatnya, satu korban meninggal dunia saat perang sarung sesama anak-anak di Kampung Kadu Cina, Desa Gunung Sari, Kecamatan Mandalawangi, Pandeglang.

Kapolres Pandeglang AKBP Belny Warlanyah menyampaikan, korban berinisial EA (17), pelajar SMA, warga Mandalawangi, Pandeglang meninggal dunia akibat kejadian perang sarung tersebut.

Kejadian sendiri berawal pada Sabtu (16/4) sekira pukul 2.00 WIB di Desa Gunung Sari, Kecamatan Mandalawangi, Pandeglang. Berdasarkan informasi, perang sarung antara anak-anak Kampung Kadu Cina dan Kampung Bale Gede, saat menjelang sahur.

"Dalam perang sarung itu anak-anak menyabetkan sarungnya kepada lawan, di mana pada ujung sarung sudah diisi batu atau benda keras sehingga dapat menimbulkan luka serius ketika mengenai lawan," ujar Belny, Senin (18/4).

Dalam perang sarung itu, anak-anak dari Kampung Kadu Cina terdesak oleh serangan anak-anak dari Kampung Bale Gede. Mereka berlarian menyelamatkan diri, sebagian untuk bersembunyi mencari pertolongan dengan masuk ke dalam masjid.

"Ketika anak-anak masuk kedalam masjid, korban EA yang sedang tadarusan, dan karena mendengar kegaduhan kemudian korban keluar menghampiri dan melerai perang sarung tersebut, namun naas korban EA malah menjadi sasaran dan dikeroyok oleh anak-anak dari Kampung Bale Gede hingga pingsan," terangnya

Pasca dikeroyok korban langsung dibawa oleh keluarganya ke RSUD Berkah Pandeglang. Namun, pihak RSUD Berkah Pandeglang merujuk ke RS lain yang lebih lengkap karena luka korban cukup serius.

"Pihak keluarga, akhirnya korban dibawa ke Rumah Sakit Bedah Benggala Kota Serang dan pada Minggu (17/4) sekira pukul 18.00 WIB korban dinyatakan meninggal dunia," ucapnya.

Lebih lanjut, pihak kepolisian dalam hal ini, Polsek Mandalawangi terus melakukan koordinasi dengan Kepala Desa, para tokoh dan unsur Forkopimda Kecamatan Mandalawangi untuk mengantisipasi aksi balasan dengan menyiagakan personel di lokasi untuk memonitor situasi dan memastikan tidak terulang aksi perang sarung.

"Kepolisian turut berduka cita atas meninggalnya remaja di Mandalawangi yang diakibatkan oleh perilaku berandalan jalanan, kami akan fokus untuk segera dapat menangkap pelakunya dan memproses pidananya hingga putusan pengadilan," tegas Belny.*

KOMENTAR