Plt Gubri Berharap APBD Riau Tak Terjadi Defisit
Jumat, 29 Januari 2016 23:14:52 1244

Menara Gedung Dang Merdu Bank Riau Kepri (BRK), di Pekanbaru.
Pekanbaru, inforiau.co - Turunnya harga minyak dunia menjadi perhatian serius Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau. Pasalnya, anjloknya harga minyak berimbas pada turunnya Dana Bagi Hasil (DBH) 2016 yang akan diterima Riau.
Keresahan tersebut diperburuk dengan rasionalisasi Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Riau 2016. Kewaspadaan terjadinya defisit anggaran pun mulai membayangi.
"Kita berusaha penuh agar tidak terjadi defisit anggaran tahun 2016. Kita cermati dan pantau perkembangan crude oil (minyak mentah) karena efeknya memang luar biasa," papar Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riau, H. Arsyadjuliandi Rachman, Kamis (28/1) di Pekanbaru.
Menurutnya, Pemprov Riau akan melakukan efisiensi anggaran untuk mencegah defisit anggaran. Seperti yang ia paparkan sebelumnya, bahwa anggaran perjalanan dinas akan ditekan hingga seefisien mungkin.
"Kita lakukan efisiensi dan memantau terus perkembangan harga minyak agar bisa kita cermati perhitungannya pada APBD Perubahan,"kata Plt Gubri dilansir di GoRiau.com.tersebut.
Diketahui, sebelumnya APBD Riau 2016 dievaluasi oleh Kemendagri, dan hasilnya Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau diminta untuk merasionalisasi APBD senilai Rp11,246 tersebut. Dari rasionalisasi itu APBD Riau berkurang Rp276 miliar. Saat ini, hasil rasionalisasi tersebut dikirim lagi Kemendagri dan Kemenkeu untuk dievaluasi.
?
Anggaran yang kena rasionalisasi adalah biaya perjalanan dinas, kegiatan seminar, pelatihan, sosialisasi, kegiatan fisik dan kegiatan yang tidak masuk skala prioritas. Rasionalisasi ini dilakukan karena menurunnya Dana Bagi Hasil (DBH) akibat harga minyak dan gas dunia turun. IR6