Polsek GAS Inhil Ungkap Misteri Tewasnya Pria Tergantung di Pohon Kelapa

Senin, 22 Oktober 2018 20:09:14 1737
Polsek GAS Inhil Ungkap Misteri Tewasnya Pria Tergantung di Pohon Kelapa
Masyarakat Teluk Pinang saat berkumpul di depan Mapolsek GAS untuk mengetahui penyebab kematian Erizun.

TEMBILAHAN, INFORIAU.co - Untuk mengungkap misteri dibalik penyebab kematian pria di Kelurahan Teluk Pinang bernama Erizun, satu orang anggota Polsek Gaung Anak Serka (GAS) Inhil, Riau pun menjalani pemeriksaan.

Seperti dilansir dari goriau.com, satu orang anggota Polsek tersebut diperiksa menyusul adanya dugaan bahwa sebelum ditemukan tewas dalam posisi tergantung di pohon kelapa, korban sempat berkelahi dengan anggota Polsek tersebut.

"Kita melakukan pemeriksaan terhadap satu orang anggota kita, terkait adanya dugaan pemukulan yang dilakukan yang bersangkutan," jelas Wakapolres Inhil Kompol Afrizal.

Ia memastikan, akan menyelidiki kasus yang membuat Mapolsek GAS tersebut didatangi ratusan warga Teluk Pinang, Minggu (21/10/2018).

"Kita akan selidiki kasus ini sampai jelas, kita tidak ingin ada praduga dari masyarakat bahwa tidak ada keterbukaan dari kita," lanjutnya.

Afrizal juga mengaku akan terus memantau proses penyelidikan kasus ini hingga penyebab pasti meninggalnya korban diketahui.

Untuk diketahui, sebelumnya masyarakat Kelurahan Teluk Pinang, Kecamatan Gaung Anak Serka (GAS), Inhil digegerkan dengan penemuan seorang pria tergantung di pohon kelapa, Sabtu (20/10/2018).

Pria bernama Erizun itu ditemukan sudah dalam kondisi tidak bernyawa dengan leher yang terikat dengan tali.

Kapoles Inhil, AKBP Christian Rony Putra melalui Kasubag Humas, AKP Syafri Joni menuturkan dari hasil pemeriksaan dr Yayan Yulianto di Puskesmas Teluk Pinang, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban, Sabtu (20/10/2018).

Sementara dr Yayan Yulianto Minggu (21/10/2018) membantah dirinya telah mengeluarkan hasil visum yang menyatakan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.

"Hasil visum baru kita serahkan kepada polisi pada Minggu malam, jadi pada hari Sabtu saya tidak ada memberikan hasil visum. Dari hasil visum pun ditemukan adanya tanda kekerasan di tubuh korban," jelas dr Yayan. iin

KOMENTAR