Riau Segara Bangun Pusat Pendidikan SDM

Kamis, 22 September 2016 21:59:30 937
Riau Segara Bangun Pusat Pendidikan SDM
Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman saat menerima audensi Asosiasi Pengusaha Pengeboran Minyak Gas dan Panas Bumi, di ruang rapat Gubernur Riau.
Pekanbaru, inforiau.co - Asosiasi Pengusaha Pengeboran Minyak Gas dan Panas Bumi (APPMI) audensi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau, di ruang rapat Gubernur Riau, Rabu (21/9/2016). 
 
Hadir dalam kesempatan itu Sekjen APPMI Darmijon Piliang, Gubernur Riau Arsyajuliandi Rachman, Kepala Distamben Syahrial Abdi, Kepala Disnaker Rasiden dan beberapa Dirut BUMD Riau yang bergerak di bidang minyak dan gas (Migas). 
 
Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman mengatakan kunjungan APPMI ke Riau dalam rangka membahas rencana pembangunan Pusat Pendidikan Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), khusus untuk tenaga kerja Migas di Riau. 
 
"Dalam perihal ini, Pemprov perlu mendorong asosiasi sektor migas. Riau banyak memiliki tenaga kerja muda profesional, namun belum memiliki sertifikat. ?Karena kalau pengambilan sertifikasi di Indonesia hanya bisa di Cepu, Jawa Tengah. Tapi kondisinya saat ini di Cepu mengantre, memakan waktu cukup lama yang bisa mengganggu kinerja," katanya. 
 
Menurutnya, lapangan praktek, infrastruktur dan teknologi di Riau tak kalah jauh dengan di Cepu. Karena di Duri dan Pekanbaru bisa dijadikan pusat pendidikan kompetensi. Apalagi masalah tenaga pengajar asosiasi sudah bersediah mendukung. Begitu juga lapangan praktek, BUMD Riau siap memfasilitasi
 
"APPMI dan BUMD sudah melakukan kerja sama, dan ini akan kita dorong dalam perkembangan Provinsi Riau. Karena keinginan kita tak hanya untuk sertifikasi di Indonesia, tapi bisa ke tingkat Internasional," ujarnya. 
 
Jika pusat pendidikan tersebut terwujud, Gubri yakin bisa menciptakan tenaga profesional, sejalan dalam mengembangkan Sumber Daya Alam (SDA) di sektor migas. Apalagi Riau sudah puluhan tahun berkontribusi di sektor migas ke pusat. 
 
"Ini kemitmen kita dalam mendukung SDM. Saya juga sudah ingatkan kepada kepala dinas dan badan, jika kementerian ingin membuat pusat pengembangan SDM di Riau harus disambut baik.
 
Disinggung soal sarana pendidikan pengembangan SDM, Gubri mengatakan kalau perihal itu nantinya asosiasi yang membicarakannya ke perusahaan migas. Misalnya Chevron, Pertamina dan BUMD yang ada. 
 
?Sementara itu, Sekjen APPMI Darmijon Piliang mengatakan, kalau pendirian pusat pendidikan tersebut sudah wacana lama. Hal ini mengingat kebutuhan terhadap sertifikasi sangat dibutuhkan, sebab lapangan kerja yang banyak, namun belum semua pekerja memegang standar sertifikasi. 
 
"Riau memiliki migas yang cukup, dimana dari 360 perusahaan migas yang tergabung di APPMI, 60 persen bekerja di Provinsi Riau, baik itu perusahaan pengeboran, servís dan lainnya," katanya.
 
Pihaknya melihat, kearifan lokal tenaga kerja yang ada di Riau masih terbatas. Kebanyakan tenaga migas datang dari provinsi lain. Apalagi untuk level atas tenaga kerjanya bukan masyarakat Riau. 
 
"Untuk itu kita mengajak stokeholder dan BUMD Riau untuk membangun pusat pendidikan SDM. Apalagi saat ini masa Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), kalau masyarakat Riau tak bisa menghadapi maka akan jadi penonton.
 
Dalam menindaklanjuti pendirian pusat pengembangan SDM, sebut Darmijon, pihaknya telah teken MoU dengan BUMD Riau. Setelah itu, APPMI akan mengundang perusahaan migas untuk membicarakan lebih teknisnya. 
 
"Setidaknya dalam waktu dekat kita sudah berbicara pengembangan, agar tahun depan bisa dimualai proses pendidikan sertifikasinya?. Kedepan juga kita harapkan tenaga asing yang bekerja di Riau harus memegang standar sertifikasi lokal (Riau)," tutupnya. AMN 

KOMENTAR