Siswa Kampar Dinilai tak Sanggup Laksanakan UNBK

Rabu, 06 April 2016 00:15:21 1355
Siswa Kampar Dinilai tak Sanggup Laksanakan UNBK
Ketua DPRD Kampar Ahmad fikri Sag Ketika Meninjau pelaksanaan UN di SMAN 1 Bangkinang

Bangkinang, inforiau.co - Sudah tiga hari pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tingkat SMU/SMK digelar di seluruh Indonesia, tampaknya pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) yang diterapkan pemerintah dinilai terkesan belum siap. Hal itu juga terjadi di tiga sekolah yang melaksanakan UBNK di Kabupaten Kampar.

Hal itu terungkap saat wawancara  dengan pihak sekolah disela-sela peninjauan Ujian Nasional oleh Ketua DPRD Kabupaten Kampar, Ahmad Fikri, Senin (4/4/).

Kepala SMAN 2 Bangkinang Kota Gindo Mandalasa, MPd mengungkapkan, pihak sekolah terpaksa meminjam laptop ke siswa. Laptop yang sudah dipinjam dimasukkan apilkasi sistem UNBK. "Kalau nanti laptop siswa dibalikkan sistemnya dikembalikan lagi," ungkap Gindo.

Selain kekurangan komputer, pelaksanaan UN juga kekurangan ruangan khusus atau sejenis labor komputer untuk pelaksanaan UN. "Ada labor IPA yang dipakai juga," terangnya.

Dikatakan Gindo, UNBK di SMAN 2 Bangkinang Kota diikuti 352 siswa yang terdiri dari jurusan IPA sebanyak 174 siswa dan IPS 178 siswa. Satu lokal diisi maksimal 40 orang siswa.

Hal senada juga diakui Kepala SMKN 1 Bangkinang Kota Djunaidi. "Kami meminjam laptop dari siswa diluar dari komputer yang ada di labor. Kalau di ruang teori yang digunakan itu pinjam laptop siswa. Laptop yang dipinjam dari siswa ini diinstal ulang. Peminjaman llaptop yang mencapai 60 unit itu lengkap dengan perjanjian dengan orang tua siswa. Laptop siswa itu harus bersih. Data anak disimpan dulu," beber Djunaidi.

"Labor komputer tinggal satu. Kebetulan anak TKJ (Teknik Komputer Jaringan) dan Multimedia memang harus punya laptop," ulasnya.

Menurut Djunaidi, karena UNBK ini adalah yang pertama kali, maka kedepan dia perkirakan kebutuhan komputer bisa dipenuhi. "Sekolah kita ini PC  harus ada minimal 150 unit. Jadi ada 4 ruang labor baru sehingga kita  tak minjam lagi. Dalam pos pelaksanaan komputer itu 100 banding 3," terangnya.

UNBK di SMKN 1 Bangkinang Kota ini diikuti 303 siswa dari 8 paket keahlian. Adapun jumlah ruangan yang digunakan untuk UNBK di SMKN 1 Bangkinang Kota berjumlah 6 ruangan, 1 ruangan diisi 20 orang siswa. Selain menggunakan ruang labor juga menggunakan ruang teori yang dimodifikasi menjadi ruang labor.

Lebih lanjut Djunaidi mengatakan, untuk pelaksanaan UNBK beberapa hal harus diperhatikan seperti sambungan internet harus membutuhkan peralatan memadai, sehingga tidak mengalami kendala saat ujian. Begitu juga aliran listrik jangan sampai mati karena keduanya riskan. "Untuk mengantisipasi matinya listrik kami menyediakan batrai cadangan, tahan 15 menit sambil menghidup genset," ungkap Djunaidi.

Ia mengaku, pada Senin (4/4/2016) malam, salah satu server di SMKN 1 Bangkinang Kota rusak akibat disambar petir. Namun kendala itu bisa diatasi dan akan diperbaiki pihak Telkom.

Sementara itu Kepala SMAN 1 Bangkinang Kota Asnimar, S.Pd menyebutkan, UNBK di sekolah ini dilaksanakan tiga sesi setiap harinya karena terbatasnya jumlah komputer. Jumlah komputer di sekolah yang dipimpinnya hanya 110 unit. "Jadi satu komputer itu ada tiga orang yang menggunakan, jadinya tiga sesi," ungkapnya. Hingga hari kedua dia mengaku belum ada kendala seperti pemadaman listrik dan gangguan jaringan internet. HEN

KOMENTAR