Syahrul Aidi Ikuti Konferensi Parlemen Internasional Bahas Isu Perdamaian Agama Dunia

Minggu, 18 Juni 2023 11:37:03 316
Syahrul Aidi Ikuti Konferensi Parlemen Internasional Bahas Isu Perdamaian Agama Dunia
Saat mengikuti konferensi parlemen internasional.

Maroko - Anggota DPR RI Syahrul Aidi Ma'azat mengikuti kegiatan dialog konferensi internasional (Parliamentary Conference on Interfaith Dialogue) di Maroko. Konferensi itu berlangsung selama 2 hari terhitung dari 13 - 15 Juni 2023 dengan pembahasan perdamaian agama.

"Alhamdulillah kegiatan di Maroko itu adalah dialog antar agama, menuju perdamaian. Dalam kesempatan itu saya laporkan bahwasanya kondisi agama di Indonesia sangat bagus," ujar Syahrul Aidi saat dihubungi Sabtu (17/06/2023).

Syahrul Aidi menjelaskan, bahwa kondisi kehidupan beragama saat ini di Indonesia sangat baik, saling menjaga persatuan dan tetap hidup berdampingan. Saat ini Indonesia mempunyai beragam suka, agama, dan bangsa.

"Indonesia yang dikenal sebagai negara yang memiliki etnis yang bermacam ragam, kemudian budaya dan juga bahkan wilayah yang terpisah oleh pulau-pulau besar, bahasa dan juga agama tetap bisa menjaga persatuan dan kesatuan. Perbedaan agama tidak menjadi hambatan untuk bersatu," terangnya.

"Disebabkan karena memang dasar negara Indonesia itu adalah Pancasila telah memberikan ketentraman bagi masyarakatnya." Imbuhnya

Dia juga menyampaikan bahwasanya Pancasila-lah yang memberikan kesan dan yang menjadi kunci terciptanya perdamaian.

"Kami mengajak para delegasi dari berbagai negara untuk bisa memperhatikan, mengkaji dan datang ke Indonesia, untuk bisa dijadikan sebuah kajian dan bisa juga menjadi salah satu rujukan karena melihat dari beberapa konflik yang ada." ajak Syahrul Aidi.

Ia menyebutkan, Indonesia bisa dijadikan salah satu rule model bagi terbentuknya perdamaian dan persatuan.

"Kita tidak hanya meminta agar negara harus menciptakan undang-undang yang akan menjaga agama itu sendiri, namun juga menjaga agama dari penyimpangan penafsiran dari orang-orang, ada prinsip-prinsip dasar yang harus terjaga," tambahnya.

"Oleh karena itu, di Indonesia ada undang-undang pelecehan terhadap agama kemudian bagaimana sebuah agama terhindar dari ajaran-ajaran sesatnya Jadi kalau ada yang mengaku nabi itu tidak bisa di Indonesia dan alhamdulillah di Indonesia seluruh agama memberikan kesempatan beribadah melaksanakan kepercayaannya termasuk kepercayaan budaya." Demikian kata Syahrul Aidi. (Dre)

KOMENTAR