Turun Rp500 per Liter

Kamis, 31 Maret 2016 20:20:16 964
Turun Rp500 per Liter
Jakarta, inforiau.co - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akhirnya mengumumkan penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis premium dan solar. 
 
Penurunan harga tersebut akan mulai berlaku pada 1 April 2016 mulai pukul 00.00 WIB.
 
Menteri ESDM Sudirman Said mengatakan, pemerintah tidak akan melepaskan harga BBM sepenuhnya pada mekanisme pasar. Karena itu, tugas pemerintah menjaga agar harga BBM tidak naik ataupun turun terlalu sering.
 
"Saya ingin sedikit memberikan background bahwa regulasi kita meminta pemerintah untuk tidak melepaskan harga BBM sepenuhnya pada mekanisme pasar. Tugas pemerintah menjaga supaya ada stabilitas, smooth, naik turunnya harga tidak terlalu tinggi," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (30/3/2016).
 
Dia menyebutkan, harga BBM untuk jenis premium dan solar mulai 1 April 2016 akan turun Rp500 per liter. Sementara harga minyak mentah (kerosen) tidak mengalami perubahan harga.
 
"Kita memutuskan harga premium yang semula Rp6.950 per 1 April menjadi Rp6.450/liter, jadi turun Rp500 per liter. Kemudian minyak solar semula Rp5.650 menjadi Rp5.150 per liter, minyak tanah tetap dan tidak ada perubahan," imbuh dia.
 
Mantan Bos PT Pindad (Persero) ini menegaskan, meski pemerintah konsisten mengevaluasi harga BBM setiap tiga bulan, namun untuk penurunan harga BBM kali ini akan berlaku hingga enam bulan ke depan. Sebab, hal ini mempertimbangkan pada Juni dan Juli 2016 akan memasuki bulan puasa dan Lebaran.
 
"Karena itu mudah-mudahan sampai enam bulan ke depan harga ini bisa kita pertahankan, sehingga masyarakat bisa menyusun rencana dengan baik. Dan juga tidak terganggu naik turunnya harga BBM yang telalu berfluktuasi," tutur dia.
 
Sudirman menambahkan, hari ini Pertamina akan menyiapkan segala sesuatunya sehingga pada 1 April 2016 harga baru BBM sudah mulai diberlakukan. 
 
"Kami segera menyiapkan Keputusan Menteri ESDM karena melalui perpres kita memang mendapat kewenangan untuk memutuskan harga setiap tiga bulan sekali," tandasnya.
 
Sampai September
Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan Pertamina akan berupaya mempertahankan harga baru bahan bakar minyak (BBM) hingga September 2016.
 
Dia mengatakan, harga BBM jenis premium Rp 6.450 dan harga BBM solar Rp 5.150 itu akan dipertahakankan agar tidak ada gejolak hingga enam bulan ke depan.
 
Pertamina siap menjalankan keputusan pemerintah ini dan Pertamina juga siap mempertahankan harga ini sampai September, agar tidak ada gejolak yang berarti pada kurun waktu 6 bulan ini," kata Dwi saat menyampaikan keterangan pers di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu 30 Maret 2016.
 
Dwi menjelaskan, pada Maret ini harga minyak dunia mengalami penurunan sehingga Pertamina sebenarnya sudah sempat menurunkan harga BBM non penugasan dua kali. Pertama pada pertengahan Maret turun Rp 200 dan kemarin turun Rp 200. "Sehingga untuk BBM non penugasan sebenarnya sudah turun Rp 400," kata Dwi.
 
Jokowi: Tarif Transportasi Harus Turun
Presiden Joko Widodo meminta penurunan harga bahan bakar minyak diiringi juga oleh penurunan tarif transportasi.
 
"Jangan kalau (harga BBM) naik berkali lipat, (tarif transportasi) ikut naik. Tapi kalau (harga BBM) turun, (tarif transportasi) enggak turun-turun," ujar Jokowi.
 
Rapat terbatas akan membahas soal penetapan harga bahan bakar minyak bulan April 2016 dan pengalihan subsidi minyak solar pada APBN 2016.
 
"Saya ingin kalau bisa (tarif transportasi) turun juga," lanjut dia.
 
Jokowi pun memerintahkan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan untuk memastikan hal tersebut.
 
"Saya sudah minta Menhub untuk bisa mengatur, agar tarif transportasi bisa turun," ujar Jokowi.
 
Hanya Kalah dengan Malaysia
Harga bahan bakar minyak (BBM) jenis premium dan solar di Indonesia tergolong lebih murah dibandingkan dengan negara-negara lainnya di Asia Tenggara.
 
Harga BBM Indonesia hanya lebih mahal dibandingkan dengan Malaysia. "Selama ini banyak persepsi harga BBM kita itu termasuk harga yang mahal bahkan menengah. Kenyataan, misalnya di ASEAN ini, harga kita dibanding dengan negara-negara lain yang lebih murah dibanding kita itu hanya Malaysia. Vietnam lebih mahal, Filipina, Thailand, Kamboja Singapura, Laos, dsb. Semuanya lebih mahal dari kita untuk minyak solar," kata Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
 
Begitu pula dengan harga BBM jenis premium. Pramono mengatakan hanya harga BBM jenis premium di Malaysia yang lebih murah dibandingkan dengan harga di Indonesia. 
 
Selain itu, harganya lebih mahal. Itu sebabnya, Presiden RI Joko Widodo, kata Pramono  memberi arahan untuk menjaga apa yang menjadi fundamental atau dasar kebijakan pemerintah Indonesia agar inflasi tetap rendah dan harga-harga terjangkau dalam jangka panjang. 
 
"Apalagi kita segera menghadapi lebaran dan puasa. Tentunya untuk menjaga ini,perlu langkah-langkah yang diatur pemerintah  terutama untuk harga BBM," kata Pramono.
 
Dia berharap dengan adanya perubahan harga BBM, biaya transportasi pun dapat menyesuaikan untuk turun. Pramono mengutamakan harga yang diturunkan itu terutama transportasi untuk angkutan publik yang digunakan masyarakat banyak. Sin/Prc/Kom/Ir

KOMENTAR