Wako Tagih Janji PLN

Jumat, 26 Agustus 2016 11:50:34 879
Wako Tagih Janji PLN
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tenaya Raya, Pekanbaru, Riau. copy

Pekanbaru, inforiau - Wali Kota Pekanbaru, DR H Firdaus ST MT berharap agar Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tenayan Raya, Pekanbaru, Riau 2x110 megawatt (Mw) segera difungsikan sesuai janji PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).

"Kalau PLTU 2x110 Mw Tenayan ini dapat beroperasi sesuai janji Agustus ini, tentu bisa membantu krisis dan pemadaman bergilir di Pekanbaru," kata Wali Kota (Wako) Pekanbaru, Firdaus kepada wartawan, Kamis (25/8/16).

Wako berasumsi dengan beroperasinya satu mesin pembangkit yang sudah selesai, maka pasokan daya untuk jaringan interkoneksi akan bertambah dan terbantu walau nantinya akan masuk ke sistem.

Namun orang nomor satu di Kota Pekanbaru ini menyakini, PLTU sangat membantu ditengah kemarau dan krisis ketinggian air di PLTA Koto Panjang, Kampar, Riau. "Karena satu mesin beroperasi itu dapat membantu ketersediaan daya kita," ujarnya.

Meski diakuinya masalah pengaturan teknis pembagian daya itu ada ditangan PLN. Namun Wako mengharapkan pemadaman bisa dilakukan secara bijaksana, tanpa merugikan masyarakat. "Karena listrik kita masuk pada interkoneksi sehingga masalah bukan di Riau saja," tegasnya.

Ditempat berbeda anggota DPRD Kota Pekanbaru, Jhon Romi Sinaga juga angkat bicara, agar PLN area Pekanbaru  segera mencari solusi terbaik tanpa melakukan pemadaman bergilir. Terlebih lagi, disaat kondisi cuaca yang panas membuat masyarakat sangat membutuhkan listrik untuk menyalakan alat-alat elektroniknya.

"Hendaknya, PLN saat ini memiliki inovasi untuk memberi pelayanan listrik yang maksimal kepada masyarakat. PLN jangan hanya sesuka hatinya saja mematikan listrik dengan alasan yang sama di tiap tahunnya," kata Romi.

Politikus PDI Perjuangan itu menyebutkan, banyaknya keluhan yang disampaikan masyarakat kepada pihaknya di DPRD terkait pemadaman listrik yang mengakibatkan terganggunya aktivitas masyarakat.

"Jika listrik mati, kami anggota Dewan juga disalahkan warga. Mau tidak mau kami harus terima itu. Kami lihat saat ini memang keterlaluan, listrik mati tidak mengenal waktu, saat magrib dan dini hari pun listrik dipadamkan," bebernya.

Bahkan ia mengeluhkan terkait jadwal pemadaman yang disampaikan pihak PLN, karena tidak sesuai dengan apa yang disampaikan.

 "Bisa terjadi, misalkan jadwal pemadaman di wilayah Sukajadi, tapi pemadaman tersebut terjadi di wilayah Panam, ini kadang tidak sesuai, dan ini membuat masyarakat marah pada PLN," tutupnya. IR
 

KOMENTAR