Warga di Cileungsi Ditembak Perampok Saat Diburu Polisi

Bogor, inforiau.co - Tiga perampok di Cileungsi, Kabupaten Bogor, mengumbar tembakan saat dikejar polisi. Aksi koboi para perampok itu membuat warga Cileungsi, Ahmad bin Ishak terluka karena terkena tembakan.
Peristiwa tersebut terjadi pada Senin (6/3/2017) malam. Saat itu, Ahmad yang sedang berada di dalam rumahnya dikagetkan dengan suara cekcok mulut beberapa pria di depan rumahnya.
"Korban kemudian keluar rumah, kebetulan rumahnya itu memang di pinggir jalan, kemudian korban mendekati para pelaku dengan niat untuk melerai. Tapi kemudian seorang pelaku mengeluarkan senjata dan menembak korban," kata Kapolsek Cileungsi, Kompol Jaka Mulyana, ketika dikonfirmasi Selasa (7/3/2017).
Tembakan pelaku, tepat mengenai perut Ahmad dan langsung membuatnya jatuh tersungkur. Warga yang datang, kemudian langsung membawa Ahmad ke RSUD Cileungsi untuk diberikan pertolongan medis.
"Setelah diperiksa dokter, korban dinyatakan baik-baik saja. Karena peluru tidak tembus, senjata yang digunakan pelaku adalah airsoft gun, saya lihat sendiri hanya ada bekas bulatan kecil di perut korban," terang Jaka.
Usai menembak Ahmad, kata Kapolsek, para pelaku langsung melarikan diri dan menghilang di kegelapan. Sementara kendaraan Avanza dengan nopol B 2756 SKI yang dibawa para pelaku ditinggalkan di lokasi.
"Kita periksa mobil tersebut, dan didapati sebuah brangkas kosong yang sudah dirusak dan beberapa alat seperti linggis, alat las, Palu dan beberapa alat lainnya," terangnya. Jaka menduga, para pelaku baru saja melakukan aksi perampokan di suatu tempat. "Diduga pelaku baru beraksi, tapi entah di mana. Yang pasti, kalau di wilayah Cileungsi tidak ada kejadian," imbuhnya.
Tidak lama kemudian, beberapa petugas Resmob Polres Karawang mendatangi pihak Polsek Cileungsi, dan menyebut tiga pelaku yang menembak warga Desa Mampir tersebut adalah kawanan perampok yang tengah dalam pelarian.
"Jadi tidak lama resmob Polres Karawang datang dan menyebut kalau para pelaku itu adalah TO mereka. Sudah empat hari mereka mengejar para pelaku. Jadi komplotan ini masih satu jaringan dengan perampok yang sudah ditangkap mereka, jadi mereka sedang melakukan pengembangan," jelas Jaka. dtc