1.000 Ton Gula Tertunda

Jumat, 12 Agustus 2016 10:39:21 823
1.000 Ton Gula Tertunda
Pedagang gula pasir di pasar tradisional.

Pekanbaru, inforiau - Kedatangan gula pasir yang diusulkan Badan Urusan Logistik (Bulog) Divre Riau dan Kepulauan Riau (Kepri) akan tertunda. Hal tersebut karena terbentur aturan, yang mengisyaratkan semua gula pasir yang tersebut wajib berlabel Bulog.
 
"Kemarin sudah siap-siap dikirim 200 ton gula pasir. Tetapi ada aturan baru keluar kemasan harus berlabel Bulog, makanya dikemas lagi di Jakarta," kata Kepala Humas Bulog Riau Kepri, Hendra Gunafi kepada wartwan, Kamis (11/8/16).

Pengemasan ulang dimaksudkan agar terhindar dari oknum yang coba memasukkan gula pasir secara ilegal. "Gula pasir yang akan didatangkan merupakan gula impor. Jadi dibuat aturan agar semua gula yang akan dikirim ke daerah kemasannya berlabel Bulog. Ini menghindari nanti ada gula impor ilegal, mengatasnamakan Bulog," terang Hendra.

Hanya saja Hendra belum bisa memastikan kapan gula pasir datang ke Riau. "Dalam waktu dekat, kita usahakan secepatnya," kata Hendra.

Hendra juga menyampaikan, masyarakat di Pekanbaru kebutuhan akan gula pasir cukup  tinggi. Apalagi harga gula pasir masih mahal di pasaran, sehingga membuat permintaan gula pasir meningkat. "Kan gula pasir masih mahal, makanya gula pasir yang kita jual laris," ujarnya.

Bulog Divre Riau sudah mengajukan 1000 ton gula pasir diusulkan ke Bulog Pusat. Namun yang dikabulkan baru 200 ton sedang dalam proses pengemasan.

Hendra mengatakan, untuk harga gula pasir dari Bulog tidak akan berubah. "Masih Rp 13 ribu per kilogram, kemungkinan tidak ada perubahan," sebutnya.

Bagi masyarakat yang berkeinginan membeli gula pasir bisa langsung datang ke Kantor Bulog Divre Riau Kepri di samping Kantor Gubernur Riau. "Kita selalu buka di sana selama jam kerja. Kalau di depan terlihat tutup, bisa langsung masuk ke dalam kantor," pungkasnya. IR/BPC

KOMENTAR