Anggota DPRD Riau Abdullah Soroti PT. PHR , Maincon dan Subconnya Belum Prioritaskan Tenaga Kerja Lokal

Pekanbaru - Anggota Fraksi PKS DPRD Riau Abdullah menyoroti praktik perekrutan tenaga kerja (naker) lokal Riau oleh PT. Pertamina Hulu Rokan (PHR) serta Maincon dan Subconnya. Perekrutan Naker lokal belum sesuai dengan kenyataannya dan harapan masyarakat Riau.
Dia menyebut PT. PHR mengklaim sedang melakukan explorasi lebih dari 500 sumur minyak. Namun dari sisi serapan tenaga kerja lokal, banyak anak-anak Riau yang masih menganggur belum diberdayakan.
"Disini kita lihat PT. PHR tidak serius memprioritaskan perekrutan tenaga kerja lokal selama ini. Baik itu spesialis atau naker dan buruh biasa. Baik oleh PT. PHR atau oleg Mainkon dan Subkon-nya. Padahal sebagai BUMN harusnya paham dengan tugasnya sebagai lembaga negara yang mengelola sumber daya. Harusnya lebih pro terhadap kebijakan pemerintah untuk memprioritaskan naker lokal di manapun BUMN berdiri." kata Abdullah pada Kamis (16/10/2025).
Sorotan Abdullah ini juga bukan soal tenaga kerja, tapi juga adalah vendor/mitra PT. PHR. "Kondisi di PT. PHR ini hampir sama dengan perusahaan lain baik milik pemerintah apalagi swasta. Perusahaan bukan saja mengeksploitasi sumber daya kita, tapi luput mensejahterakan masyarakat baik dari lapangan kerja maupun kemitraan usaha." katanya.