Bagaimana Tarif Grab Usai BBM Naik?

Minggu, 04 September 2022 20:24:57
Bagaimana Tarif Grab Usai BBM Naik?
Ilustrasi/Net

Inforiau - Pemerintah sudah menetapkan akan menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar, pertalite, dan pertamax. Harga pertalite dari Rp 7.650 menjadi Rp 10.000 per liter. Solar subsidi dari Rp 5.150 menjadi Rp 6.800. Pertamax nonsubsidi dari Rp 12.500 menjadi Rp 14.500 per liter.

Kenaikan harga BBM diperkirakan akan berdampak pada berbagai sektor, khususnya yang berhubungan langsung tentang transportasi. Menanggapi hal tersebut, President of Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata mengatakan pihaknya masih mengkaji dampak dari kenaikan harga BBM tersebut. Pihak Grab Indonesia akan tetap mematuhi kebijakan yang dijalankan pemerintah.

“Kami akan lihat perkembangannya dulu dan mengikuti pemerintah,” ucap Ridzki di The Westin Hotel, Nusa Dua, Badung, Bali, pada Sabtu (3/9/2022).

Sebelumnya Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan untuk konsumsi pertalite, 86% konsumsi pertalite yang dinikmati oleh rumah tangga dan 14% dinikmati dunia usaha. Untuk konsumsi pertalite oleh rumah tangga bila dirinci 60% masyarakat rumah tangga mampu atas menikmat 15,89 juta kiloliter (80%) dan 40% masyarakat rumah tangga bawah menikmati 3,96 juta kiloliter (20%).

“Dari anggaran pertalite subsidi Rp 93,5 triliun, ini 80% atau hampir Rp 60 triliun dinikmati oleh rumah tangga yang relatif mampu atau bahkan sangat kaya,” ucap Sri Mulyani.

Untuk konsumsi solar ternyata 89% dinikmati oleh dunia usaha dan 11% dinikmati oleh rumah tangga. Jika dirinci untuk solar yang dikonsumsi rumah tangga maka 95% (1,69 juta kiloliter) dinikmati rumah tangga mampu dan hanya 5% (0,1 juta kiloliter) yang dinikmati rumah tangga miskin(petani dan nelayan). “Dari anggaran subsidi solar Rp 149 triliun hanya 5% dinikmati rumah tangga tidak mampu selebihnya dunia usaha dan rumah tangga mampu,” ucap Sri Mulyani.

Sedangkan untuk pertamax 98% konsumsi pertamax yang dinikmati oleh rumah tangga, terbagi dalam 86% konsumsi pertamax oleh rumah tangga mampu 14% dinikmati konsumsi pertamax dinikmati rumah tangga tidak mampu.*

KOMENTAR