Batin Suku Sakai Kandis Sayangkan Aksi Demo Tersebut

Kamis, 16 Maret 2017 11:54:00 1052
Batin Suku Sakai Kandis Sayangkan Aksi Demo Tersebut
Batin Suku Sakai Kandis, Rizal dan Beberapa Tokoh Masyarakat Sakai Kandis saat melakukan Konferensi Pers, Rabu (15/3).

Pekanbaru, Inforiau.co - Tokoh masyarakat dan Kepala Batin Suku Sakai Kandis Singo Majo, Rizal, menyayangkan aksi demo ke Kantor Gubernur Riau, Rabu (15/3/17) yang mengatasnamakan Suku Sakai Kandis untuk meminta tanah ulayat.
 
"Sepanjang sejarah, tidak pernah Suku Sakai itu demo ke Kantor Gubernur. Apalagi memanjat pagar dan membawa mamak-mamak (ibu-ibu-red) serta anak-anak,"kata Rizal, di Pekanbaru.

Menurutnya, aksi ini sangat memalukan."Saya meminta maaf kepada Pak Gubernur terkait aksi demo tadi,"sebutnya lagi, didampingi sejumlah Tokoh Sakai Kandis.

Selain itu, dia juga meminta maaf kepada Bupati Siak dan unsur Muspida Kecamatan Kandis. Dia meyakini, aksi demo itu diboncengi oleh pihak-pihak tertentu.
 
Rizal menyebutkan, jika koordinator aksi demo bernama Soni itu, bukanlah suku sakai Batin Kandis."Emak dia itu Sakai di Duri, sementara Bapak dia orang Kampar. Jadi jangan bawa-bawa nama Sakai Kandis,"jelas Rizal.

Selaku Ketua Batin Singomajo Kandis dan pemangku adat Sakai yang mengetahui asal-usul tanah ulayat, Rizal mengatakan, jika pihaknya tidak pernah memintanya. Menurutnya, tanah ulayat itu pasti akan diberikan pemerintah dengan melakukan prosedur hukum yang telah ditetapkan.

"Kalau meminta tanah ulayat itu, tentu harus ada Perda-nya dulu. Nah, ini yang saat ini sedang kita upayakan kepada pemerintah,"paparnya.

Sejauh ini katanya, baru tanah ulayat Desa Senama Nenek di Kampar yang telah diperdakan oleh pemerintah. Kalau di Kandis belum pernah.

"Demo ini hanya sebagian kecil Suku Sakai. Dari awal, kita sudah mencegahnya untuk jangan melakukan aksi ini,"terangnya.

Senada dengan itu, Ketua Dewan Pimpinan Pemuda Sakai (DPPS) Kecamatan Kandis, Siak, menjelaskan bahwa selama ini pihak PT Ivo Mas telah membantu biaya pendidikan bagi Suku Sakai. Mulai dari tingkat SD hingga ke perguruan tinggi.

"Tidak hanya pendidikan, perusahaan juga membantu perekonomian masyarakat suku sakai di Kandis. Bantun diberikan ini melalui program CSR perusahaan,"katanya.

Sementara Ketua Himpunan Mahasiswa Pemuda dan Pelajar Sakai Riau (HMPPS-R) Andika Sakai menjelaskan, masyarakat Sakai asli Kandis yang ikut demo hanya sekitar 50 orang. Andika mempertanyakan pemimpin demo bernama Soni tersebut.

"Siapa tali keturunannya. Jangan bawa-bawa nama Suku Sakai, kalau bukan asli keturunan Sakai,"tegas Andika.

Dia mengimbau, pemimpin demo ini harap bisa mengklarifikasi kembali membawa-bawa nama Sakai, padahal mereka bukan Sakai. Disayangkan juga, membawa bayi dan orangtua.

"Janganlah hendaknya demo membawa orang-orang tua an ibu-ibu. Dan ini akan kami mintakan agar diselesaikan secara adat,"tuturnya. ***

KOMENTAR