BEM UIR Kembali Protes Tentang Kasus Pembakaran Lahan

Pekanbaru, inforiau - Aksi demonstrasi menuntut dibukanya kembali SP3 untuk 15 perusahaan terduga pembakar lahan dan hutan (Karhutla) dan "kongkow-kongkow" petinggi Polda Riau dengan bos PT Andika Pratama Sawit Lestari (APSL) terus bergulir.
Selasa (6/9/16) sore, giliran ratusan mahasiswa dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Islam RIau (UIR) yang melakukan aksi.
Dalam aksi ini nyaris terjadi kericuhan, ketika massa mahasiswa berupaya memblokade satu ruas Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru, tepatnya di depan Markas Polda Riau.
Untungnya anggota kepolisian, terutama Polantas sigap mempersilahkan pengguna jalan untuk tetap membuka ruas jalan. Mahasiswa yang mencoba untuk menutup jalan satu per satu bisa diurai. Sehingga pemblokiran jalan hanya terjadi dalam hitungan detik.
Kordinator Lapangan (Korlap) Aksi, Teuku Farhan mengatakan kepada inforiau mengatakan, sikapnya meminta Kapolri memecat Kapolda Riau dan tiga perwira tinggi yang kongkow-kongkow dengan bos PT APSL dari jabatannya. Karena Kapolda Riau Brigjen Pol Supriyanto merupakan orang yang bertanggungjawab dan dianggap gagal membina personelnya.
"Selain meminta Kapolda dan tiga pejabat utama Polda dipecat, kami juga ingin mempesiapkan gugatan pra peradilan terhadap Polda Riau yang telah mengeluarkan SP3 untuk 15 perusahaan terduga pembakar lahan," tegasnya.
Sebelumnya, massa dari BEM UIR ini juga menggelar aksi serupa di DPRD Provinsi Riau. Aksi demonstrasi menuntut dibukanya kembali SP3 15 perusahaan terduga pembakar lahan dan hutan (Karhutla) dan "kongkow-kongkow" petinggi Polda Riau dengan bos PT APSL. SIS