Berpotensi jadi Negara Islam Pertama di Pasifik

Kamis, 17 November 2016 10:12:33 7390
 Berpotensi jadi Negara Islam Pertama di Pasifik
Gugusan pulau Palau yang memesona.

Pernah mendengar Republik Palau?Ya, Republik Palau adalah sebuah negara kepulauan yang berlokasi tak jauh dari Indonesia.

Posisinya, timur Filipina atau sebelah utara Papua Nugini. Jaraknya hanya 255 kilometer dari Maluku Utara dan 500 kilometer dari Sulawesi Utara. Negara dengan luas hanya 458 kilometer persegi ini memiliki delapan pulau utama dan lebih dari 200 pulau kecil.

Sebelumnya, Palau merupakan bagian dari Negara Federasi Mikronesia. Meski kemerdekaan negara ini telah diajukan ke PBB pada 1978, negeri ini baru resmi merdeka pada 1994. Palau, yang juga kerap disebut Belau atau Pelew, pun masuk dalam jajaran negara republik termuda dan terkecil di dunia.

Meski jumlahnya masih sedikit, Muslim Palau giat menyuarakan syiar Islam.  Negara eksotik ini menjadi rumah nyaman bagi 500 Muslim yang hampir semuanya adalah orang-orang Bengali, yakni kelompok etnik dari Bangladesh dan India. Mereka bermigrasi ke Palau untuk mencari pekerjaan.

Mereka mendarat di  wilayah terpencil yang damai itu sejak belasan tahun lalu. Sedangkan penghuni asli Palau adalah orang-orang beretnik Mikronesia. Lebih dari setengah populasi negara tersebut menganut agama Katolik Roma.

Lantunan azan menggema dari sebuah masjid sederhana di Kota Koror, Palau. Ukurannya tak luas apalagi berarsitektur indah, mungkin hanya bisa disebut ruang ibadah atau mushala ketimbang sebuah masjid.   Meski demikian, bangunan ini merupakan satu-satunya tempat ibadah umat Islam di kota terbesar di Palau tersebut, dan satu dari dua masjid di negara Pasifik tersebut.

Begitu azan berkumandang, kaum Muslimin pun berbondong-bondong menyusuri jalan sempit melalui hutan, mendatangi sumber suara. Bersarung dan berkopiah, mereka ingin beribadah di masjid yang beratapkan seng dengan menara pohon kelapa tersebut.

Di tempat sederhana namun mulia inilah, mereka biasa berkumpul dan mengkaji ajaran Islam di tengah masyarakat non-Muslim yang mendominasi negeri ini.

 Jumlah Muslim di Palau saat ini memang masih sangat sedikit, hanya 500 jiwa dari total populasi 21 ribu. Negara kepulauan tersebut sangat kental dengan paham Katolik bahkan sejak proses berdirinya negara.

Namun, beberapa warga setempat yang menganut agama tradisional, Modekngei, memprediksi, suatu saat negara mereka akan menjadi negara Muslim. Para penganut Modekngei yakin, pada 2050 populasi Palau akan berjumlah 50 ribu dengan umat Islam sebagai kelompok mayoritas.

Kaum Muslimin dari Melayu akan membawa pengaruh besar pada perkembangan Islam di sana. Pada saatnya nanti, para wanita Palau pun akan meninggalkan hula dan mengenakan jilbab.

Prediksi para penganut Modekngei tersebut memang tak dapat dibuktikan secara ilmiah. Meski demikian, tak tertutup kemungkinan Islam akan terus berkembang mengingat Muslim Palau saat ini sangat giat menggelar kegiatan keagamaan dan melakukan syiar agama. Kekuatan Muslim di sana kian bertambah dengan bergabungnya Muslim Uighur.

Prediksi mengenai masa depan Islam di Palau boleh cukup menggembirakan. Yang pasti, saat ini kondisi umat Islam di sana masih dalam keterbatasan. Masjid misalnya, baru ada dua buah dan kondisi jauh dari layak.  

Belum ada pula ulama yang mumpuni dan sarana pendidikan Islam yang memadai. Kondisi ini diperparah oleh posisi Palau yang terpencil, jauh dari perhatian dunia. Namun, harapan selalu ada bagi umat Islam di Palau untuk lebih maju dan berkembang.*1
 

KOMENTAR