Bupati Kuansing Ucapkan Terimakasih ke Tiktoker, Jurnalis dan Konten Kreator yang Memviralkan Pacu Jalur

Kuansing – Tradisi budaya Pacu Jalur, lomba dayung perahu tradisional yang menjadi ikon Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau, kini mendunia. Setelah ramai di media sosial seperti TikTok, YouTube, hingga Instagram, Pacu Jalur kini juga resmi tercatat sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTB) nasional oleh Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia.
Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyampaikan apresiasinya terhadap tradisi tersebut yang dinilai sarat makna, atraktif, sekaligus menghibur.
“Kementerian Kebudayaan sudah mencatatkan Pacu Jalur sebagai warisan budaya takbenda nasional, jadi namanya WBTB Indonesia, dan itu sudah lama,” kata Fadli Zon pada Selasa (8/7/2025), seperti dikutip dari Antara.
Ia juga menyoroti kekhasan Pacu Jalur yang tidak sekadar lomba dayung, tapi juga menghadirkan atraksi budaya melalui ekspresi dan gerakan ritmis para pendayung.
“Menurut saya itu organik, ekspresif, menyesuaikan irama pacu sekaligus melakukan gerakan atraktif. Di ujung perahu, menjaga keseimbangan itu tidak mudah,” terangnya.
Sementara itu, Bupati Kuansing Suhardiman Amby menyebut kesuksesan Pacu Jalur menembus perhatian publik nasional dan dunia sebagai berkah dan buah kerja keras bersama.
“Ini keberkahan. Buah dari kerja keras rakyat Kuansing. Semua punya peran—konten kreator, tiktoker, selebgram, youtuber, media massa lokal dan nasional. Semuanya berkontribusi aktif memviralkan Pacu Jalur,” ujar pria bergelar Datuk Panglima Dalam ini.
Tak hanya membawa pengakuan budaya, viralnya Pacu Jalur juga berdampak nyata pada perekonomian lokal.
“Warung pecal kita laku, kedai nasi ramai, warung kelontong ikut hidup. Para pemilik penginapan mendapat berkah. Ini bukti wisata budaya memberi kehidupan,” ucapnya.
Ia juga mengapresiasi peran semua pihak, dari masyarakat biasa hingga aparatur pemerintah.
“Dari grup WA warga, para pelajar, mahasiswa, perangkat desa, hingga aparatur pemerintah. Tak disebut nama, tak disebut gelar—semua adalah pejuang budaya. Semoga Allah SWT membalas dengan kelapangan hati dan rezeki yang berkah,” tambahnya.
Di akhir pernyataannya, Suhardiman mengajak seluruh warga Kuansing untuk menjaga warisan budaya dan memberikan kesan terbaik kepada setiap pengunjung.
“Mari kita jaga budaya kita. Layani tamu-tamu dengan baik, agar mereka tahu bahwa orang Kuansing ramah dan peduli,” tegasnya. (rls)