Dari Diskusi oleh KESPER, Indra Maulid Minta Pemekaran Daerah Dikaji Ulang

Inforiau -Pekanbaru - Dari diskusi yang diadakan oleh Kelompok Studi Pemuda Riau (KESPER) dengan tema 'Menimbang Untung Pemekaran Daerah' dinilai pemekaran tersebut perlu dikaji ulang menimbang pada saat ini memasuki tahun politik. Banyak yang dikorbankan jika hal ini tersebut diteruskan nantinya.
Pernyataan disampaikan oleh narasumber selaku pemerhati sosial Indra Maulid saat KESPER melakukan diskusi pada Senin (06/03/2023) malam bertempat di Cafe Koojai, Pekanbaru.
Pria yang akrab Baim ini menyebutkan, pada saat ini bukan momen yang tepat untuk membicarakan pemekaran. Tetapi bagaimana caranya pemuda di Riau bisa mensukseskan Pemilu 2024. Persoalan pemekaran bisa diselesaikan setelah pemilu.
Pemekaran tiga daerah di Riau, Indra menilai konsep yang ditawarkan para tim pemekaran perlu dikaji secara mendalam. Dan itu tidak main-main, perlu adanya kajian para ahli yang betul-betul memang keahliannya dalam membuat kajian pemekaran. Jangan sampai pemekaran nantinya malah membuat rakyat Riau sengsara.
"Secara sederahana saat ini saya menolak yang namanya isu pemekaran. Namun substansinya, saya mendukung yang namanya pemekaran. Karenan dengan pemekaran ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Mendekatkan rentang kendali pembangunan." tegasnya.
Indra Maulid dalam diskusi tersebut dengan pemekaran, wilayah baru akan merangsang pertumbuhan berbagai sektor, mulai dari pembangunan, pemerintahan, sosial dan ekonomi. Sebab dengan pemekaran ini, jangkauan kendali pembangunan dan pelayanan masyarakat dapat dipersingkat. Tentu juga kemajuan diharapkan dalam pembangunan kebudayaan.
"Saya tidak menolak wacana ini, pemekaran ini sangat bagus. Tetapi perlu dikaji secara mendalam lagi, tentu kajian ini memerlukan pikiran yang keras dan waktu akan terkuras. Pada saat ini ada hal yang perlu kita sukseskan bersama yakni pesta demokrasi 2024 yang pada saat ini sudah memasuki tahap persiapan." tegas pemerhati sosial ini.
Pada diskusi KESPER kali ini, mengundang pemateri Dosen Fakultas Hukum UIR Rizqi Azmi, SH, MH, Direktur Indonesia Ekonomi and election Consultants (Indec) Dr. Eka Arman Pailis MM, serta para penanggap yang terdiri dari Tokoh Muda Indragiri Selatan Samsuri Daris MT, Sekretaris Tim Pemekaran Gunung Sahilan Darussalam Ramadhan, Sos, Pemerhati sosial Indra Maulid, SEI, dan teknorat atau Dosen UIN Suska Riau Anwardi ST, MT.
Diskusi ini dipimpin oleh jurnalis, Mawardi Tombang, serta yang menjadi audiensi para mahasiswa dari berbagai universitas yang ada di Riau. Dengan tema 'menimbang untung pemekaran daerah di Riau' yang menjadi latar belakang dari tema itu ialah bergeming nya isu tentang pemekaran tiga kali di Riau yakni Indragiri Selatan, Indragiri Utara dan Gunung Sahilan Darussalam.
Mawardi Tombang selaku inisiator KESPER Riau mengatakan bahwa KESPER merupakan komunitas yang berfokus pada pengembangan literasi dan penelitian. Dimana budaya akademis ini merupakan embrio lahirnya para pemuda dan tokoh selama ini.
"KESPER ini berfokus pada literasi dan penelitian. Ruangnya luas baik politik, hukum, sosial ekonomi dan budaya. Kita harapkan kehadiran KESPER ini mampu menumbuhkan budaya akademis kritis di kalangan anak muda di Riau ke depannya. Kita bakal rutinkan diskusi dan riset yang berorientasi kepada penguatan daerah." kata Pemred Inforiau Media Grup ini.
Sebagai Informasi, isu pemekaran ini menguat setelah loby dan sikap dari anggota DPR RI Dapil Riau 2, Abdul Wahid yang mengajukan Rancangan Undang-Undang (RUU) Inisiatif pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB) di Provinsi Riau. Ada 3 DOB yaitu Kabupaten Indragiri Utara, Kabupaten Indragiri Selatan dan Kabupaten Gunung Sahilan Darussalam (Gusdar).*