Disaksikan Menteri PPPA, Rumah Sakit Awal Bros Pekanbaru Resmi Menyandang Status Perusahaan Layak Anak [PLA] Utama
JAKARTA, Inforiau.co -Rumah Sakit Awal Bros Pekanbaru resmi dan sah menjadi Perusahaan Layak Anak. Ini ditandai dengan diterimanya penghargaan Anugerah PLA prediket Utama dari Asosiasi Perusahaan Sahabat Anak Indonesia (APSAI).
Penyerahan anugerah ini disaksikan langsung oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI Arifah Fauzi. Pada acara Anugerah PLA 2025 yang ditaja oleh APSAI Pusat di United Tractors Grandballroom, Jakarta, Selasa (2/12/2025).
Sertifikat PLA Utama RS Awal Bros itu, diserahkan oleh Ketua Umum APSAI Pusat Wida Septarina, yang diterima oleh dr Yolanda Astrida, mewakili Direktur dan Manajemen rumah sakit. Dengan demikian, RS Awal Bros menjadi Perusahaan Layak Anak pertama di Provinsi Riau.
Atas pencapaian ini, Direktur Awal Bros Sudirman Pekanbaru dr Jimmy Kurniawan MKK SpOK sangat bersyukur dan berterima kasih kepada semua tim RS Awal Bros Pekanbaru dan pihak-pihak terkait yang sudah membantu.
Salah satunya, APSAI Kota Pekanbaru yang sejak dari assesmen tahap awal terus mengawal proses penilaian tersebut. Bahkan sampai ke tahap penilaian akhir bersama Dewan Penilai di APSAI Pusat, selalu ikut mendampingi. Termasuk dukungan moral dari Pemko Pekanbaru lewat Kadis P3APM Erna Juwita beserta staf, yang juga turut hadir pada penyerahan Anugerah PLA 2025.

Dengan hasil ini, dr Jimmy berharap bisa jadi motivasi bagi semua perusahaan di Pekanbaru dan Provinsi Riau, terutama anggota APSAI agar kedepan bisa juga menjadi Perusahaan Layak Anak. Jika serius, kata dr Jimmy, bisa PLA.
“Rumah Sakit Awal Bros memang punya komitmen kuat, semua rumah sakitnya kedepan diupayakan PLA. Kami berharap perusahaan lain di Pekanbaru dan Provinsi Riau pun seperti itu. Mari kita wujudkan Pekanbaru menjadi Kota Layak Anak dan Riau menjadi Provinsi Layak Anak, menuju Indonesia Layak Anak (IDOLA) tahun 2030,” kata dr Jimmy.
Sementara itu, Ketum APSAI Pusat Wida Septarina dalam sambutannya menekankan bahwa Anugerah PLA menjadi bukti nyata bahwa sebuah perusahaan itu peduli terhadap perlindungan dan pemenuhan hak anak.
“Anugerah PLA ini bukan sekedar seremoni pemberian penghargaan saja. Perusahaan penerima sudah melewati tahapan assesmen yang panjang. Tim dan Dewan Penilai dari APSAI bisa memastikan perusahaan PLA sudah betul-betul menenuhi kriteria kepedulian yang tinggi terhadap perlindungan dan pemenuhan hak anak,” jelas Wida, di depan Menteri PPPA.

Makanya, kata dia, perusahaan penerima PLA otomatis sudah berdedikasi kepada keberlangsungan hidup anak dan orang tua. Menurutnya, perusahaan yang sudah PLA dipastikan lebih baik dari yang belum PLA. Karena itu, Wida menghimbau pimpinan dan pengambil kebijakan di perusahaan untuk terus berupaya menjadikan perushaannya layak anak.
Menteri PPPA Arifah Fauzi mengapresiasi Anugerah PLA yang ditaja oleh APSAI. Menurutnya, upaya ini sudah sejalan dengan langkah dan tujuan pemerintah republik Indonesia untuk mewujudkan Indonesia Layak Anak (IDOLA) tahun 2030.
Begitu juga dengan visi pemerintah untuk menciptakan generasi dan Indoensia emas tahun 2045. “Saya mengapresiasi sangat luar biasa PLA yang dilakukan APSAI ini. Semoga terus diadakan, dan semakin banyak nantinya perusahaan layak anak di Indonesia,” kata Menteri Arifah.
Sebab, kata dia, jika perusahaan itu sudah dinyatakan sebagai PLA berarti bisa menguntungkan bagi internal karyawannya, keluarganya dan masyarakat di sekitar perusahaan tersebut. Menteri PPPA menegaskan, pentingnya komitmen ini untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. (rls/irg)
