Driver Ojol Demo Minta Jadi Karyawan

Inforiau - Sejumlah driver ojek online demo di DPR pada Senin siang (29/8/2022) dengan membawa 4 tuntutan. Salah satunya terkait kenaikan tarif yang sebelumnya diwacanakan diimplementasikan hari ini.
Pihak Grab sendiri menyatakan masih memberlakukan tarif yang sama. Perusahaan juga masih berkoordinasi dengan pemerintah.
"Saat ini tarif Grab masih sama dan kami masih berkoordinasi dengan pemerintah terkait untuk arahan lebih lanjut," kata Director of Central Public Affairs Grab Indonesia, Tirza Munusamy dalam keterangannya yang diterima CNBC Indonesia, Senin (29/8/2022).
CNBC Indonesia juga telah menghubungi Gojek. Namun, sampai artikel ini dipublikasikan belum menerima respons resmi dari pihak Gojek.
Para pengemudi ojek online membawa empat tuntutan dalam demo hari ini. Terkait aturan tarif ojol, mereka meminta agar pemerintah konsisten karena sudah dua kali diundur tanpa kejelasan waktu dan tarif.
"Kami menuntut pemerintah dalam hal ini Kementerian Perhubungan untuk konsisten dengan aturan kenaikan tarif baru ojol karena sudah dua kali diundur tanpa kejelasan kapan dan tarifnya seperti apa," kata Ketua Serikat Pekerja Angkutan Indonesia, Lily Pujiati kepada CNBC Indonesia.
Dia mengatakan pihaknya juga sudah menyambangi Kementerian Perhubungan untuk menyerahkan laporan pengaduan pelanggaran tarif ojol.
Tuntutan lainnya adalah menurunkan potongan aplikator, dari sebelumnya 20% menjadi maksimal 10%. Sebab yang terjadi saat ini memberatkan driver karena masih ada beban lain seperti BBM, parkir, pulsa, biaya ganti bank, dan komponen kendaraan.
Selain itu, mereka juga meminta pengemudi ojol menjadi pekerja tetap. Alasannya, yang terjadi di lapangan hubungan yang terjalin bukanlah hubungan mitra.
Mereka menuntut adanya hak sebagai pekerja untuk bisa dipenuhi dari jam kerja, jaminan upah minimum hingga hak perempuan, dan berserikat. Tuntutan terakhir adalah menolak kenaikan harga BBM yang dirasa akan memberatkan driver dan juga masyarakat.
"Kami juga menolak kenaikan harga BBM yg akan semakin memberatkan ojol dan masyarakat. Ini juga kami duga mengapa tarif diundur untuk menunggu BBM naik terlebih dahulu," ungkap Lily.*