Eks Presma UIN: Kami Takkan Tinggal Diam Kalau Gerakan Mahasiswa UIN Dimatikan Rektor

Pekanbaru, Inforiau.co - baru-baru ini beredar kabar bahwa mahasiswa yang ikut aksi demo terkait Karhutla dan bencana asap akan di Drof Out (DO) dari kampus.
Ini berdasarkan berita bahwa Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim Riau akan beri sanksi mahasiswanya yang ikut serta demo bencana asap.
Hal ini mendapat perhatian serius dari alumni UIN yang prihatin terhadap kebijakan rektor terhadap mahasiswa nya.
"UIN terkenal sebagai kampus perjuangan di Riau, kalau hari ini UIN dimatikan pergerakan, kami tidak akan tinggal diam", Said Ihsan selaku alumni UIN Suska Riau.
Mahasiswa butuh ruang untuk gerak, untuk berinteraksi, untuk beraksi, dan juga untuk belajar.
"Seandainya kegiatan mereka dikekang, ini sama saja dengan pembunuhan karakter terhadap mahasiswa itu sendiri", tambahNya.
Mahasiswa mempunyai tanggungjawab moral, masalah demo bukan lagi menjadi hal biasa. Malahan sudah menjadi hal wajib sebagai fungsi mahasiswa itu sendiri sebagai kontrol sosial. Kalau fungsi ini hilang, hilanglah label mahasiswa tersebut.
Repol, selaku mantan presiden mahasiswa UIN menyayangkan sikap rektor yang otoriter terhadap mahasiswanya, salah satunya berita tentang rektor akan men-DO-kan mahasiswa yang ikut demo.
"Demo itu bukan lagi menjadi hal biasa, malahan menjadi wajib sebagai fungsi mahasiswa itu sebagai kontrol sosial. Jika ada kritikan dari mahasiswa, jadikan itu sebagai masukan, bukan kritikan itu dilawan dan lebih parahnya sampai dilaporkan ke keamanan (polisi)" ujarnya. mt