Garuda dan Subrantas Sekarat

Rabu, 07 Desember 2016 09:43:08 1078
Garuda dan Subrantas Sekarat
Jalan Soebrantas rawan macet karena banyaknya kendaraan besar dengan tonase tinggi.

Pekanbaru, inforiau - Dua ruas jalan paling sibuk di Pekanbaru, yaitu Jalan Soebrantas dan Jalan Garuda Sakti berada pada kondisi sekarat. Kalau Jalan Garuda Sakti sekarat karena kondisi badan jalan yang berlubang dan sebagian tanpa aspal, Jalan Soebrantas terlalu sesak karena banyaknya truk dan bus besar menjadi raja jalanan.


Untuk menempuh Jalan Soebrantas, dari ujung Simpang Pasar Pagi Arengka hingga perbatasan Pekanbaru-Kampar, pada jam sibuk kadang memerlukan waktu hingga 30 sampai 45 menit. Lamanya waktu tempuh bukan disebabkan kondisi jalan, melainkan volume kendaraan yang memenuhi jalan. Titik rawan macet bukan per ruas, melainkan sepanjang jalan. Begitu masuk Jalan Soebrantas dari Simpang Pasar Pagi Arengka, kemacetan sudah melanda. Rentetan macet itu tanpa putus bahkan hingga perbatasan Pekanbaru-Kampar.


Penyebab utama kemacetan Jalan Soebrantas adalah banyak kendaraan besar, yaitu truk bertonase tinggi dan bus antarkota antarprovinsi (AKAP) yang melewati jalan ini. Kalau lagi datang 'gilanya', truk gandeng pengangkut kayu log atau truk fuso pengangkut batu bara, bisa beriringan di atas 10 unit.


Kepala Dinas Perhubungan Kota Pekanbaru. Arifin HR SH mengaku kesulitan untuk melakukan pencegahan dan penertiban. Pasalnya, selain terkendala infrastruktur, ia juga mengaku terbentur oleh peraturan yang ada, mengingat jalan HR Soebrantas merupakan jalan milik pemerintah provinsi Riau.


"Kita serba salah dalam menertibkan. Itu wilayah jalan merupakan milik provinsi. Begitu kita mau ambil tindakan nanti ada yang tersinggung, karena itu bukan wilayah Dishub Pekanbaru. Jadi kita serba salah," ungkapnya, Selasa (6/12/2016).
Dikatakan Arifin juga, truk berlalu-lalang masuk di dalam kota seperti di Panam di jam padat kendaraan disebabkan juga karena aturan yang belum sempurna. Termasuk juga dalam pemeliharaan jalan tersebut.


"Jadi ada yang tidak sinkron. Makanya kita berharap, pihak kepolisian juga mengambil sikap," tuturnya.


Sementara itu Wakil Ketua DPRD Pekanbaru Jhon Romi Sinaga, berharap Pemerintah Kota Pekanbaru dan Pemerintah Provinsi Riau bisa duduk semeja menyelesaikan persoalan truk yang melintas di HR Soebarantas.


"Saya rasa ini perlu keputusan cepat, karena menyangkut keselamatan. Jangan sampailah korban terus berjatuhan di jalan tersebut. Pemerintah jangan diam seperti sekarang, kasian masyarakat disana," pungkasnya.


Lain nasib Jalan Soebrantas lain pula nasib Jalan Garuda Sakti. Ruas jalan lingkar luar Kota Pekanbaru itu kondisi badan jalannya sangat parah. Aspal mengelupas, jalan bergelombang, lubang jalan menganga, dan rasa banjir adalah kenyataan pahit di jalan itu.


Kepala Dinas Bina Marga Kota Pekanbaru Zulkifli Harun, buka-bukaan soal Jalan Garuda Sakti.


"Kewenangan perbaikan Jalan Garuda Sakti, merupakan kewenangan Pemerintah Pusat. Kalau Pemerintah Pekanbaru yang melakukan perbaikan, justru akan menjadi masalah," katanya.


Jalan Garuda Sakti adalah jalan nasional yang berada di Provinsi Riau sesuai surat Kementrian PU, sehingga penganggaran untuk perbaikan jalan tersebut langsung dari Pemerintah Pusat melalui Balai Wilayah PU Sumatra. Ketika Pemko Pekanbaru melakukan perbaikan ini akan menjadi masalah nantinya.


"Harus diluruskan dan masyarakat harus dapat membedakan mana jalan nasional, mana jalan provinsi dan mana jalan kota, sehingga masyarakat tidak memberikan berbagai komentar, baik di tengah masyarakat maupun di media sosial," ujar Bang Zul.


Dilanjutkan Zulkifli, pada tahun 2016 Kementerian PU tidak memasukkan anggaran untuk perbaikan Jalan Garuda Sakti, demikian pula halnya Pemprov Riau. Sehingga tahun 2016 ini jalan tersebut belum bisa diperbaiki sebagaimana harapan masyarakat.


"Saya sudah turun ke lapangan dan melihat langsung kondisi Jalan Garuda Sakti, memang sangat memprihatinkan, tapi apa mau dibuat kami tidak dapat memperbaikinya karena terbentur dari regulasi," jelas Zul.


Saat terjadi hujan lebat hari Jumat lalu, masyarakat Jalan Garuda Sakti mulai mengeluh karena airnya sudah masuk ke rumah warga, dan saat itu saya langsung melakukan komunikasi dengan dengan Dinas PU Provinsi Riau untuk mencari solusinya, akhirnya ditemukan solusi bahwa Pemko Pekanbaru melakukan penggalian parit sedangan Provinsi melakukan perbaikan badan jalan.


"Kalau tidak percaya dari hari sabtu kemarin sampai hari ini alat dari Dinas PU Pekanbaru masih berada disana untuk mengeruk parit yang sudah tertutup oleh tanah, dan kita akan keruk parit tersebut sampai dapat dipastikan bahwa air tidak akan tergenang lagi disana," tutur Zul.*1
 

KOMENTAR