Hotspot Mulai Muncul, Inhil Waspada Karhutla
Kamis, 03 Maret 2016 13:26:43 845

Serma Samsidik, Babinsa Sungai Piring Koramil 05/Gaung Anak Serka (GAS) sosialisasi karhutla
Tembilahan, inforiau.co - Memasuki pergantian musim saat ini Kabupaten Indragiri Hilir mesti mewaspadai potensi kebakaran hutan dan lahan yang bisa menyebabkan kabut asap. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Inhil Ir Yusfik mengatakan dalam beberapa hari terakhir telah terpantau adanya titik panas (hotspot) di Inhil, tepatnya di Kecamatan Mandah. "Sudah ditemukan hotspot atau titik panas di Kecamatan Mandah. Itu panas yang terpantau satelit namun belum menjadi titik api," kata Yusfik, Selasa (1/3) lalu. Ini bisa jadi merupakan 'alarm' bagi Inhil jika Karhutla yang merupakan sebab bencana kabut asap yang melanda wilayah Riau tahun sebelumnya bisa kembali terjadi. Masyarakat bersama Pemda Inhil dan unsur lainnya harus waspada dan menjaga lingkungan dengan baik. Dalam kesempatan lain, Kapolres Inhil AKBP Hadi Wicaksono mengatakan untuk penanganan Karhutla di Inhil, telah dibangun kanal-kanal di setiap daerah. "Dari data 2 hari yang lalu telah dibangun 96 kanal di seluruh Inhil. Kanal-kanal ini dibangun agar bisa segera digunakan masyarakat untuk memadamkan api jika terjadi Karhutla," katanya. Kanal-kanal yang dibangun seluas 1,5-3 meter. Dikatakan AKBP Hadi, pembangunan kanal akan terus dilakukan terutama untuk daerah yang rawan karhutla. "Daerah paling rawan adalah 3 K yakni Keritang, Kempas dan Kemuning," imbuhnya. Sementara itu, Serma Samsidik, Babinsa Sungai Piring Koramil 05/Gaung Anak Serka (GAS) mengimbau masyarakat, khususnya Kelompok Tani Parit Sungai Sampit Desa Sungai Dusun Batang Tuaka agar bersama-sama memantau dan mengantisipasi Kebakaran Lahan dan Hutan (Karlahut). "Memasuki musim pancaroba yang cenderung panas ini, mita minta masyarakat senantiasa mengantisipasi terjadinya kebakaran lahan, " ungkapnya, Rabu (3/3). Selain mengantisipasi, Serma Samsidik menyampaikan kepada masyarakat supaya ikut memantau jika ada kebakaran lahan dan hutan. "Seperti yang kita ketahui, di daerah ini sangat rentan munculnya titik api disebabkan gambut gambut yang mudah tersulut api," katanya. Salah seorang petani, Ad (35) mengapresiasi himbauan tersebut dengan baik, dan berharap kejadian tahun yang tidak terulang pada tahun 2016 ini. "Pada musim lalu semua aktivitas kita banyak terganggu dengan adanya kabut asap dan sekarang mari kita bersama-sama antisipasi hal tersebut, " harapannya agar semua pihak bisa menjaga kemungkinan itu. SAF