Jadi Burunan Mabes, "Pak Haji" Dikenal Sangat Dermawan

Rabu, 23 Maret 2016 06:10:00 1721
Jadi Burunan Mabes,
Pekanbaru, inforiau.co - Ada hal unik yang terjadi saat An yang dikenal warga dengan panggilan 'Pak Haji', lolos pada penggerebekan yang dilakukan tim gabungan Bareskrim Mabes Polri dan Polresta Pekanbaru, Senin (21/3) malam lalau di SMP Islam Plus Jannatul Firdaus, Jalan Pembina, Limbungan, Rumbai Pesisir, Pekanbaru-Riau.
Kasat Narkoba Polresta Pekanbaru, Kompol Iwan Lesmana Riza, Selasa (22/3) membenarkan hal itu. Menurut dia, jajarannya sempat menelusuri ke rumah istri dari Pak Haji yang berada di daerah Bambu Kuning, Hangtuah, Pekanbaru. "Cuma di sana sudah tidak ada orang," jawab Iwan.
Rumah istri dari Pak Haji ini turut jadi pemeriksaan aparat berwajib, lantaran An berhasil lolos saat digerebek, Senin petang lalu. Ia menghilang setelah kabur melalui akses belakang sekolah dan berlari menuju Sungai Pengambang, tak jauh dari area sekolah.
Sementara, Ketua RT02/RW06 yang sempat mengaku dirinya tidak begitu mengenal An atau pak Haji ini.
"Yayasan ini sedikit tertutup, kami tak tahu apa aktivitas di dalam sekolah tersebut. Kalau tak salah ini baru berdiri belum satu tahun ini," beber dia.
Dikenal Warga Sosok yang Dermawan
Pria yang lolos dalam penyergapan oleh Mabes Polri dan Mapolresta Pekanbaru, Riau, di SMP Islam Plus Jannatul Firdaus, Senin (21/3) malam lalu dikenal warga sebagai sosok yang dermawan. Ia kerap dipanggil Pak Haji.
"Umurnya kira-kira paruh baya, sekitar 50 tahun, saya tak tahu persisnya. Kalau perawakannya biasa saja," ungkap salah seorang warga.
Selain dermawan, Pak Haji juga disebut laki-laki yang punya jiwa sosial tinggi dan suka membantu warga sekitar. "Kalau ngobrol jarang sekali sama dia, makanya tak begitu kenal. Tapi lumayan sering bercengkrama," sambungnya.
Saat penggerebekan itu, ia sempat melihat Pak Haji berlari keluar dari belakang bangunan SMP yang megah itu. Lantaran tak merasa curiga, beberapa orang di sana tidak begitu meresponnya. Barulah setelah ada suara tembakan, warga sekitar ramai ke luar.
Sementara itu, pantauan di SMP terlihat beberapa mobil memadati parkiran area sekolah. Tidak terlihat ada petugas kepolisian di sana seperti saat penggerebekan kemarin.
"Memang rata-rata muridnya orang kaya, karena sekolahnya mewah," bebernya.
Menurut polisi, target penangkapan tersebut adalah salah seroang pembina yayasan Raudatul Jannah, SMP Islam Plus Jannatul Firdaus, berinisial An. Ia berhasil lolos dan kabur menuju Sungai Pengambang, tak jauh dari sekolah.
Infonya, An jadi target buruan polisi, hasil pengembangan dari pengungkapan 46 kilogram sabu-sabu dan 200 ribu butir pil ekstasi yang disita Direktorat Divisi Satnarkoba Mabes Polri disalah satu rumah kontrakan bertempat di Kota Cirebon, Jumat (18/3) lalu.
Pengelola Yayasan Bantah Ada Penggerebekan
Sementara itu pihak pengelola yayasan Raudatul Jannah, SMP Islam Plus Jannatul Firdaus, Irwen Nasrul menegaskan jika kedatangan tim Mabes Polri dan Polresta Pekanbaru ke sekolahnya di Jalan Pembina, Rumbai Pesisir, Kota Pekanbaru-Riau pada sore kemarin bukanlah sebuah penggerebekan.
"Kenyataannya bukan penggerebekan. Semua harus diklarifikasi tentang berita-berita itu. Kalau ada penggerebekan berarti ada informan sebelumnya, ada barang yang disimpan, nah sekarang di sini ada nggak barang yang ditemukan," ungkapnya.
Selain itu, pihaknya juga memastikan bahwa yayasan tidak tertutup seperti yang dikatakan Ketua RT setempat sebelumnya. "Kami dibilang Ketua RT tertutup, RT-nya itu yang tertutup, kami undang tak pernah hadir," ungkap dia. "Kita harus luruskan ini," sambungnya.
Dia pun merunut kejadian sore itu. Disebutkan Irwen bahwa kedatangan tim dari Mabes Polri itu diawali karena polisi mengikuti signal handphone seseorang, sampai berakhir ke sekolah ini.
"Nah, beda lagi kalau penggerebekan, itu sudah ada perencanaan. Kami seperti dipojokkan," sesal dia.
Dia juga meyakinkan bahwa sekolah yang dikelolanya, tidak ada kaitan sedikitpun dengan narkoba. "Tidak, tidak ada kaitan sedikitpun dengan narkoba. Ini terkesan kita mencecoki murid dengan itu. Tidak pas sekali," tutur Irwen Nasrul.
Pasca kejadian, Irwen mengatakan kalau tim Mabes sudah tidak ada lagi di sekolahnya dan semuanya juga telah berjalan normal. "Jadi sekali lagi tidak ada penggerebekan di sini. Bahkan sebelum An (orang yang dicari, red) ini lari, polisi sempat berbicara dengan dia," yakinnya.
Adapun An atau yang dikenal warga sekitar dengan panggilan Pak Haji, adalah pembina serta donatur pada yayasan tersebut. Dia ini warga asal Selatpanjang dan berprofesi sebagai pengusaha. "Iya, pembina dan donatur juga. Usahanya banyak," pungkas dia. Grc/Ir

 

KOMENTAR