Komite K3 RSUD Bangkinang dan A2K3 Kampar Taja Pelatihan MFK dan K3 RS

Selasa, 13 Februari 2018 19:13:44 1055
Komite K3 RSUD Bangkinang dan A2K3 Kampar Taja Pelatihan MFK dan K3 RS
Komite K3 RSUD Bangkinang dan A2K3 Kampar foto bersama usai menaja pelatihan MFK dan K3 RS.

Bangkinang, Inforiau.co - Sehubungan dengan Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Nasional Tahun 2018, Komite Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) RSUD Bangkinang dan Asosiasi Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja (A2K3) Kabupaten Kampar menaja acara Pelatihan Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK) dan K3 RS di Aula RSUD Bangkinang, 7-8 Februari 2017 dengan jumlah peserta 52 orang.

Acara ini merupakan salah satu rangkaian acara pada Bulan K3 Nasional dan persiapan akreditasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bangkinang.

Hadir sebagai pembicara pertama Ketua Asosiasi Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja (A2K3) Kabupaten Kampar Hendrawan, SKM, M.Si, pembicara kedua Ketua Komite K3 RSUD Bangkinang Revi Susanti, SKM, pembicara ketiga Dosen K3 Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai Ike Putri Sari, SKM, M.Kes, pembicara keempat dan kelima Yani Arisanti, SKM, Asmi Delvi, SKM yang merupakan pengurus Komite K3 RS dan A2K3 Kampar dan pembicara keenam praktisi fire Afrizal.

Keenam Pembicara ini mengupas tuntas tentang fokus area MFK, sistim manajemen K3 RS, pentingnya penanggulangan dan sistem tanggap darurat bencana kebakaran gedung bertingkat (terutama gedung RS) secara umum, sistem manajemen penanggulangan dan sistem tanggap darurat bencana kebakaran RS, pengenalan Alat pemadam Api Ringan (Apar), media pemadaman dan cara penggunaanya, faktor resiko dan bahaya di tempat kerja dan disertai tanya jawab atau feedback dari peserta seputar penanggulangan bencana kebakaran dan K3 secara umum.

Acara Pelatihan MFK dan K3 RS serta penanggulangan bencana kebakaran juga dipelajari bagaimana penanggulangan dan bencana kebakaran bukan hanya dengan menggunakan alat pemadam api ringan (Apar) dan tetapi juga dengan menggunakan media tradisional goni basah, handuk atau selimut basah.

Ketua Panitia Rakimin, FFT.ST dalam sambutannya sangat mengapresiasi sekali acara pelatihan ini, karena akan menambah khasanah ilmu dan skill pegawai rumah sakit. Setiap orang yang terlibat pada pelayanan dan tupoksi rumah sakit akan mengetahui dan paham MFK dan K3RS dan harus tahu bagaimana menghadapi bencana terutama bencana kebakaran, termaksud bagaimana cara memadamkan api dengan Apar dan media goni basah dan lainnya.

Menurut Hendrawan, SKM, M.Si, yang juga Alumnus K3 FKM UI, bahwa pelatihan ini lanjutan dari pelatihan yang sebelumnya dan ini rutin akan dilakukan untuk melatih dan menambah pengetahuan petugas atau pegawai.

"Karena jika terjadi bencana kebakaran, kita biasanya panik dan hilang akal melihat api. Makanya ini membutuhkan keberanian dan mentalitas yang kuat," kata Hendrawan.

Disamping itu juga diperlukan bagaimana mengelola manajemen panik ketika menghadapi api. Karena menurut data kebakaran itu kata Hendra, sebetulnya bisa diatasi dan tidak akan terjadi kebakaran hebat yang merugikan harta benda dan nyawa apabila dilakukan pemadaman awal kebakaran dengan Apar atau dengan sistem protektif kebakaran aktif yang sudah terpasang.

Namun tidak semua bangunan mempunyai Apar maupun sistem protektif kebakaran aktif. "Permasalahan kenapa tidak dilakukan pemadaman tingkat awal adalah karena ketidaktahuan kita dalam memadamkan api, baik dengan menggunakan Apar maupun dengan secara tradisional," imbuhnya.

Ia mengungkapkan, harapan panitia, Komite K3, Pokja MFK dan A2K3 Kampar agar RSUD Bangkinang lulus akreditasi paripurna dan dengan perkembangannya dapat pula pengembangan tipe rumah sakit menjadi tipe B. rls

KOMENTAR