Korban DBD di Bengkalis Mulai Berjatuhan

Senin, 05 September 2016 22:04:42 916
Korban DBD di Bengkalis Mulai Berjatuhan
Bengkalis, inforiau.co - Mulai banyaknya korban penderita Demam Berdarah Dangue (DBD) di Kabupaten Bengkalis, Dinas Kesehatan (Diskes) didesak untuk melakukan fogging (penyemprotan) di pemukiman masyarakat tanpa harus menunggu ada korban lebih banyak lagi. Apalagi sepanjang tahun 2016, sudah lebih 600-an warga yang umumnya anak-anak terkena DBD, empat diantaranya meninggal dunia.
 
Salah seorang warga Kota Bengkalis, Firman, mengingatkan Diskes untuk senantiasa melaksanakan fogging di kawasan pemukiman yang rentan terserang DBD. Apalagi dalam beberapa hari terakhir, pasien DBD di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bengkalis didominasi penderita DBD. 
 
“Beberapa hari lalu ada penderita DBD yang masih dibawah umur beralamat di jalan Pertanian kota Bengkalis meninggal dunia karena terserang DBD dan tidak dapat diselamatkan. Langkah antisipasi dini harus dilakukan Diskes tanpa harus menunggu jatuhnya korban meninggal dunia lebih banyak lagi,”kata Firman, Senin (05/09/2016) mengingatkan.
 
Menurut pria yang juga politisi PPP ini, penyakit DBD merupakan salah satu penyakit yang mematikan apabila tidak ditangani dengan baik serta antisipasi dini terhadap lingkungan. Bahkan ia menyebut angka 600-an penderita DBD dengan empat orang meninggal dunia sejak Januari sampai Agustus 2016 merupakan angka yang cukup mengkhawatirkan.
 
“Diskes kita desak segera bertindak melakukan fogging ke pemukiman masyarakat, selain pemberian bubuk abate serta kartu pengendalian jentik dan nyamuk aedes agepty. Dengan jumlah penderita DBD 600-an selama delapan bulan, cukup mengkhawatirkan karena jumlah akan terus bertambah dan Bengkalis bisa dikategorikan kejadian luar biasa (KLB) kasus DBD,”sambung Firman.
 
Sebelumnya, Kepala Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan Lingkungan (PMKL) Irawadi SKM mengatakan bahwa peningkatan penderita DBD dari bulan Juli ke bulan Agustus cenderung mengalami peningkatan. Dimana penderita DBD umumnya adalah anak-anak dan balita yang tersebar diseluruh kecamatan di Kabupaten Bengkalis.
 
Dijelaskan, untuk antisipasi kasus DBD, Dinas Kesehatan Bengkalis sudah mengalokasikan bubuk abate dan kartu pemantau jentik keseluruh UPT Puskesmas di kecamatan-kecamatan. Kartu pemantau jentik akan digunakan oleh kader-kader jumantik dalam rangka larvasidasi secara selektif dalam mengantisipasi penyebaran DBD.
 
“Sasaran dari penyaluran bubuk abate adalah rumah tangga-rumah tangga yang rentan berkembang biaknya nyamuk aedes agepty, serta lingkungan atau pemukiman yang warganya sudah terkena DBD. Selain itu penyemprotan nyamuk melalui fogging senantiasa dilakukan petugas puskesmas dan dinas kesehatan di rumah-rumah masyarakat yang terserang DBD,’’ ungkap Irawadi.MC

KOMENTAR