Korban Gempa Palu Sebut Terjadi Penjarahan Dimana-mana

Jatim, Inforiau.co - Joko Waluyo (34), satu korban selamat gempa dan tsunami di Kota Palu turut menceritakan tentang aksi rebutan di minimarket dan SPBU pasca bencana terjadi.
Pria asal Boyolali ini merupakan satu di antara 175 korban bencana yang ikut mengungsi di Surabaya. Joko bersama rombongan tiba di Bandara Juanda, Surabaya, Rabu (3/10/2018) malam.
Joko mengaku sempat ikut mengantri untuk mengambil BBM di satu SPBU pasca bencana terjadi.
"Ya ikut antre BBM. (Antrenya) panjang dan lama. Dua kali saya ikut antre. Mulai jam delapan pagi sampai jam lima sore, baru dapat bensin lima liter," ujarnya di Wisma Bhaskara Juanda, Jalan Raya Juanda, Semambung, Gedangan, Kabupaten Sidoarjo, Rabu.
Usai mengisi BBM motornya, Joko melintasi sejumlah toko kelontong hingga minimarket. Joko mengaku terkejut saat itu. Ia mengaku melihat penjarahan terjadi dimana-mana.
Tak hanya makanan, beberapa orang terlihat mengambil sejumlah alat berat, seperti mesin mobil, televisi, sampai alat fitnes.
"Kalau makanan dan minuman saya maklum, karena posisi kami kan kelaparan. Nah, anehnya orang-orang ambil alat fitnes, televisi, sampai sparepart mobil malahan," ungkap pria yang sebelum gempa tinggal di Jalan Jabal Rahma, Kelurahan Talise, Kecamatan Mantekolore, Kota Palu tersebut.
Joko mengaku, ia tak mengikuti aksi penjarahan yang dilakukan sejumlah orang tersebut.
"Saya dan keluarga mending mati kelaparan daripada harus menjarah barang yang bukan hak kami. Bbegitu juga dengan keluarga. Berkaca dari kejadian kemarin, musibah itu kan termasuk hukuman, tamparan dari Pencipta kepada manusia. Nah, bukannya taubat, kok malah mencuri. Saya nggak habis pikir sama itu," tutur Joko.
Selain mengamankan puluhan orang pelaku penjarahan, polisi juga berhasil mengamankan puluhan jenis barang bukti dan alat yang digunakan pelaku saat beraksi.
“Sebanyak 45 orang pelaku penjarahan yang selama ini meresahkan masyarakat Kota Palu, Sulawesi Tengah akhirnya berhasil dibekuk. Para pelaku merupakan kelompok penjarahan sejumlah fasilitas umum seperti kios, minimarket, gudang elektronik yang ditinggal pergi oleh para pemiliknya saat gempa terjadi,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Polisi Dedi Prasetyo dalam jumpa pers di halaman Mapolresta Palu, Selasa (2/10/2018). Tbo