Lulus di SMK Wisudha Karya Kudus Langsung Kerja di Kapal Niaga
Senin, 27 Maret 2017 14:46:41 983

Lulus SMK Langsung Kerja di Kapal Niaga
Jawa Tengah, Inforiau.co - Dua program keahlian, yakni Nautika Kapal Niaga dan Teknika Kapal Niaga, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Wisudha Karya, berhasil memenuhi persyaratan ketat Standards of Training Certicifation and Watchkeeping (STCW) 2010, dari International Maritime Organization.
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, menyerahkan secara langsung sertifikasi persetujuan dari Kementrian Perhubungan, kepada SMK Wisudha Karya, Kudus, Jawa Tengah pada hari Kamis (23/03/2017).
"Dengan sertifikasi ini, lulusannya akan mendapat lisensi sebagai perwira kapal untuk bekerja di atas kapal niaga, baik di dalam maupun di luar negeri. Di Indonesia, SMK maritim yang meraih sertifikat ini hanya tiga, satu di antaranya Wishuda Karya ini," katanya.
Ke depan, sambung ?Budi, ia ingin agar 10 terbaik lulusan sekolah ini bisa melanjutkan ke Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) tanpa tes, serta mendapatkan beasiswa.
"Agar lulusannya dapat menempati posisi lebih strategis, dan memberi sumangsih yang besar bagi negara," ucapnya.
Disampaikan, Indonesia merupakan negara? maritim dengan wilayah yang sangat besar sekali.
Sementara, dunia pelayaran di Nusantara, terlebih pelayaran rakyat, hampir dapat dikatakan hanya sang Nahkoda yang mempunyai sertifikat pelayaran.
"Kita masih kekurangan sekolah maritim, oleh karena itu, kehadiran swasta bisa mengisi kekosongan itu," ujar Budi.
Selain masih kekurangan unit sekolah, menurut dia, t?ak banyak sekolah maritim yang mempunyai peralatan memadai.
Berdasar data Kemenhub, di Indonesia kini hanya terdapat 196 SMK Pelayaran.
Lulusan ratusan sekolah ini hanya mampu memasok 20 persen tenaga siap kerja di sektor kemaritiman, dari kebutuhan pelaut di Indonesia yang mencapai 169.000 orang.
"Kami ingin memperbanyak sekolah-sekolah vokasi, dengan bekerjasama dengan dinas terkait di daerah-daerah," ucap Budi.
SMK Wisudha Karya merupakan satu di antara beberapa sekolah kejuruan binaan Djarum Foundation, yang bekerjasama dengan lembaga perbankan di Jepang, Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC).
Program Director Djarum Foundation, Primadi Serad, mengatakan ?selain menerima persetujuan sertifikasi dari Kementrian Perhubungan, SMK Wisudha Karya juga menjalin kerjasama dengan ITE Education Services (ITEES) untuk meluncurkan program joint degree di bidang Marine Engineering.
ITEES merupakan bagian dari sekolah kejuruan di Singapura, yang konsen dalam pengenmbangan Technical an Vocational Education and Training (TVET).
Menurut dia, lulusan dari program joint degree ini akan menerima Higher National ITECertificate, di bidang Marine Engineering.
"Nantinya, mereka akan diwisuda di kampus yang ITE Singapura," ucap Primadi.
Ditambahkan, dengan diperolehnya sertifikasi dari Kementrian Perhubungan dan juga program joint degree ini, para taruna akan memiliki kompetensi yang lebih memadai. ?
"Kami yakin, lulusannya akan dicari oleh perusahaan-perusahaan mapan, yang menghargai pengetahuan dan keahlian, sehingga otomatis lulusan program ini akan mendapat penghasilan yang lebih tinggi," imbuhnya.
Usai penandatangan Memory of Understanding (MoU) antara SMK Wisudha Karya, dan ITEES, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan tamu undangan diajak berkeliling ke lingkungan sekolah.
Utamanya, di ruang Full Mission Bridge Simulator.?
Saat ini, SMK Wisudha Karya merupaka satu-satunya sekolah menengah kejuruan yang mempunyai fasilitas canggih Clas A Full Mission Bridge Simulator.
Turut hadir dalam acara ini, Duta Besar Singapura untuk Indonesia Anil Kumar Nayar, Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Condro? Kirono, Bupati Kudus Musthofa, dan para tamu undangan lainnya.
Sebelum penandatangan kerjasama, 30 anggota paduan suara SMK Wisudha Karya, menyanyikan lagu kebangsaan dari tiga negara: Indonesia, Jepang, dan Singapura.
"Meski Kudus tak punya laut, SMK ini akan menjadi garda depan pendidikan kemaritiman, dan melahirkan pelaut-pelaut handal," ucap Musthofa. skc