Mei, Chevron Bakal PHK 800 Security

Kamis, 07 April 2016 11:39:15 1473
Mei, Chevron Bakal PHK 800 Security
Duri, inforiau.co - Bukan hanya sekedar isu belaka, Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap 800-an tenagakerja dari perusahaan security yang sudah menjaga aset PT Chevron di wilayah Kabupaten Bengkalis ini hanya tinggal menghitung hari. Dijadwalkan mulai Mei 2016 ini, mereka akan dirumahkan oleh perusahaannya.
 
Hal itu disampaikan langsung oleh Perdamaian, salah satu dari 800an tenagakerja dari perusahaan security yang akan dirumahkan kepada Bupati Bengkalis Amril Mukminin di acara temu ramah Bupati dengan masyarakat ketenagakerjaan, yang ditaja oleh Dinas Tenagakerja dan Transmigrasi Bengkalis di Ball Room Hotel Surya, Kamis (7/4).
 
"Kami yang selama ini menjaga aset Chevron, bulan depan akan di PHK. Ada 800 kami yang akan di rumahkan. Kami ini bukan pendatang di Mandau, melainkan sudah memiliki keluarga," kata Perdamaian.
 
"Berapa banyak jumlah pengangguran nanti yang ada di Mandau ini, jika PHK ini terjadi. Kemiskinan akan terus bertambah, apakah pemerintah akan diam saja melihat masyarakatnya menjadi pengangguran. Hanya 1 permintaan kami, stop PHK untuk masyarakat Mandau dan sekitarnya," imbuh Perdamaian lagi.
 
Terkait pengaduan Perdamaian ini, Bupati Bengkalis, Amril Mukminin didampingi Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Bengkalis H A Ridwan Yazid berjanji akan membicarakan hal tersebut secara spesifik dengan pihak PT Chevron. 
 
"Dengan duduk bersama, kita akan mencari tahu apa penyebabnya dan juga akan mencarikan solusi agar perusahaan dan tenagakerja sama-sama diuntungkan," kata Amril dalam kesempatan yang sama langsung menjawab curahan hati masyarakat.

 

Dikabarkan Sudah PHK 7.500 Karyawan di Duri

Sebelumnya kabar Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) secara bertahap diduga sudah dilakukan perusahaan multinasional PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) di kecamatan Mandau dan Pinggir terhadap ribuan karyawan dari berbagai divisi. 
 
Langkah ini  menuai kecaman dari kalangan DPRD Bengkalis, khususnya dari daerah pemilihan Mandau dan Pinggir. Mereka meminta perusahaan multi n asional tersebut tidak gegabah.
 
“Kita sudah mendapat informasi, bahwa perusahaan Chevron melakukan PHK massal terhadap tenaga kerja lokal. Jumlahnya mencapai 7.500-an karyawan, mulai dari pekerja project, security provider dan karyawan office, dimana PHK dilakukan secara bertahap. Kita menduga ini adalah konspirasi perusahaan (PT.Chevron) untuk menghabisi tenaga kerja lokal,”tegas Abi Bahrun S.Si, anggota DPRD Bengkalis dapil Mandau, Selasa (22/3) lalu.
 
Informasi yang diperoleh, ungkap Abi Bahrun, sebanyak 5.000 orang pekerja project di PT.Chevron sudah dilakukan PHK beberapa waktu lalu. Kemudian untuk karyawan yang bakal di-PHK berjumlah 1.500-an orang serta 1000-an orang dari security project. PHK untuk karyawan dan security project rencananya akan dilakukan mulai bulan April tahun ini secara bertahap.
 
“Kebijakan yang diambil manajemen Chevron sangat tidak popular. Karena alasan PHK adalah anjloknya harga minyak mentah serta turunnya produksi kita nilai bukan alasan sebenarnya PHK tersebut, karena rencana Chevron melakukan PHK sudah tercium sejak tiga tahun lalu. Dimana hampir semua naker yang di PHK adalah naker lokal,”sambung Abi, dari Fraksi PKS tersebut.
 

Bakal PHK 1.500 Karyawan

Diawal tahun, Chevron juga dikabarkan bakal melakukan PHK besar-besaran terhadap karyawannya. Tak tanggung-tanggung, jumlahnya mencapai 1.500 orang. Terkait itu, ini penjelasan pihak perusahaan yang saat ini menjadi pemegang beberapa blok pertambangan minyak di Riau ini.
 
Manajemen Chevron di Jakarta menampik kabar yang beredar terkait rencana perusahaan tersebut melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) dalam rangka efisiensi di tengah depresiasi tajam harga minyak dunia.
 
Senior Vice President Strategic Business Support Chevron Pacific Indonesia Yanto Sianipar memastikan pihaknya takkan merumahkan pekerjanya.
 
“Tidak betul Chevron merumahkan pegawainya. Chevron menjalankan sebuah inisiatif guna mengidentifikasi peluang-peluang peningkatan kinerja bisinis,” tuturnya sebagaimana dilansir dari Bisnis.com, Selasa (19/1).
 
Sebelumnya, perusahaan tersebut dikabarkan berencana melakukan PHK terhadap 1.500 karyawannya. Hal itu ditengarai oleh anjloknya harga minyak dunia yang begitu dalam, dari kisaran di atas US$100/barel menjadi di bawah US$30/barel.Grc/Roc/Int/Ir

KOMENTAR