Mengaku Korban Mafia Tanah, Nirina Zubir Jumpai Menko Mahfud

Sabtu, 04 Juni 2022 15:26:44
Mengaku Korban Mafia Tanah, Nirina Zubir Jumpai Menko Mahfud
Mahfud MD bersama Nirina Zubir

Inforiau - Artis Nirina Zubir yang menjadi salah satu korban mafia tanah mencurahkan isi hatinya atau curhat mengenai persoalan tanah yang dihadapinya kepada Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Jumat (3/6/2022).

Kasus mafia tanah diketahui terus menjadi perbincangan publik, terlebih saat mencuat rencana penerbitan peraturan pemerintah (PP) untuk membentuk tim lintas kementerian yang akan melakukan penilaian dan penyelesaian atas kasus-kasus tanah, khususnya yang sudah inkracht.

"Hari ini saya senang, sebagai warga, bisa mengeluarkan keluh kesah untuk berbicara langsung kepada Pak Mahfud dan mencari titik terang di dalam kasus mafia tanah yang sedang ramai saat ini," ujar Nirina Zubir usai bertemu Menko Mahfud MD.

Nirina Zubir meminta para korban mafia tanah tidak takut untuk memperjuangkan haknya. Sebagai warga masyarakat yang buta hukum, Nirina mengaku tidak pernah berurusan dengan hukum sebelumnya. Untuk itu, dalam kesempatan bertemu dengan Mahfud MD, Nirina meminta pencerahan, khususnya terkait rencana pembentukan tim lintas kementerian yang akan melakukan penilaian atas kasus-kasus pertanahan yang bermasalah, khususnya yang sudah berkekuatan hukum tetap.

"Tadi aku minta pencerahan dari Bapak Mahfud, ini tim yang baru dibentuk bagaimana, bedanya dengan sebelumnya dengan satgas mafia tanah bagaimana, ternyata ini lebih intensif lagi. Jadi, buat kami lumayan menenangkan lah ya, karena kami korban-korban ini kan gak tahu apa lagi yang harus dilakukan," ungkap Nirina Zubir.

Dalam kesempatan yang sama, Menko Polhukam Mahfud mengaku banyak menerima laporan korban mafia tanah. Namun, persoalan mafia tanah tidak mudah. Untuk itu, Mahfud meminta para pihak terkait serta para penegak hukum agar berhati-hati dalam mengambil keputusan.

"Banyak sekali laporan yang masuk. Ada juga yang sudah tinggal di atas lahan itu turun-temurun, tiba-tiba diusir karena di situ mau dibangun apartemen oleh pengembang. Padahal, dia tidak merasa menjual tanahnya, lalu mengadu malah dia diusir," papar Mahfud.

Mahfud menegaskan, pemerintah berkomitmen menyelesaikan persoalan pertahanan, termasuk menyangku mafia tanah secara cermat.*

KOMENTAR