Menteri ESDM Tinjau Kesiapan PLTU Tenayan
Pekanbaru, inforiau - Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan meninjau kesiapan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berkapasitas 2 X 110 MW di Tenayan Raya, Pekanbaru pada, Minggu (18/12).
Dalam arahannya, Menteri meminta kepada PLN agar memperhatikan pasokan batubara yang menjadi bahan pokok pengoperasian PLTU ini, agar jangan sampai terputus. Selain itu, PLN juga harus pandai-pandai berhemat dengan mengefisiensikan tarif listrik, sehingga dalam perjalanannya kedepan stok batubara selalu terpenuhi.
"Maksimalkan batubara yang ada, dan saran saya tolong carikan alat agar maksimal 500 gram per Kwh. Sehingga pasokan barubaranya tidak terhenti dan bisa dihemat. Tentunya dengan mengefisienkannya, tarif listriknya mudah-mudahan lebih baik," ujar mantan Menteri Perhubungan ini.
Sementara itu, Gubernur Riau (Gubri), Arsyadjuliandi Rachman, yang ikut mendampingi menteri, berharap, dengan telah selesainya pengerjaan dan di ujicobanya PLTU Tenayan Raya ini, diharapkan mampu memenuhi kebutuhan listrik di Riau.
"Kami berharap, PLTU ini bisa segera beroperasi. Hal ini mengingat permintaan dan pertumbuhan listrik di Riau cukup tinggi hingga mencapai 9 persen per tahun. Artinya PLN harus memikirkan jangan sampai mandek kedepannya," ungkap Gubri.
Direktur Bisnis Regional Sumatera Amir Rosidin, menyatakan optimis terkait ketersediaan batubara untuk mengoperasikan dua unit pembangkit listrik di PLTU Tenayan Raya, bisa terpenuhi.
"Setiap bulannya dibutuhkan 1,5 juta ton batubara, dan itu bisa disuplailah. Karena kami punya cadangan batubara untuk 20 sampai 30 hari. Jadi tentunya tidak akan berhenti pengoperasiannya," jelasnya.
Untuk pengoperasian, ditargetkan unit I PLTU Tenayan bisa mulai beroperasi pada Januari 2017, disusul untuk unit II pada Februari 2017. Dengan beroperasinya PLTU Tenayan, pasokan tenaga listrik di wilayah Sumatera bagian tengah akan bisa tercukupi. hac/iin