Nata de Coco Sungai Tarap MOU Dengan Garuda Food

Rabu, 23 Maret 2016 23:18:06 2933
Nata de Coco Sungai Tarap MOU Dengan Garuda Food
Camat Kampar Timur, H.Syamsuriansyah, ketika meninjau langsung lokasi produksi makanan atau minuman dingin Nata de Coco di Desa Sungai Tarap
Kampar Timur, inforiau.co -Siapa pun pasti suka dengan makanan ringan yang satu ini, terutama anak anak yang sangat hobi dengan bahan dasar nya air kelapa yang diolah menjadi satu produk bernilai tinggi.
 
Nata de Coco namanya, sebuah olahan makanan dari Desa Sungai Tarap, yang dikembangkan oleh dua orang mahasiswa dari sebuah program pemerintah pusat yakni Program Pemuda Sarjana Penggerak Pembangunan Pedesaan (PSP3), dibawah Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI.
 
Dia adalah Khairul Afdi, pria asal Rokan Hulu ini sudah tiga bulan tinggal di Desa Sungai Tarap, dan melakukan penelitian serta menilai apa saja yang bisa di kembangkan di desa ini. Dalam perjalanannya, ternyata potensi besar untuk dikembangkan di daerah ini adalah Nata de Coco.
 
Melihat perkembangan nya sangat bagus, pria ini bersama teman perempuannya, Pika Handayani, memulai bergerak dan mengumpulkan seluruh bahan dasar yaitu air kelapa.
 
Setelah beberapa waktu kemudian alhasil produk baku mereka mendapatkan sambutan baik dari salah satu produsen makanan terbesar di Indonesia yakni Garuda Food, sehingga antara Nata de Coco produksi Desa Sungai Tarap mendapatkan sambutan baik sehingga kedua belah pihak menandatangani sebuah kontrak kerjasama atau Memorandum of Understanding (MoU).
 
Ketika inforiau mencoba menanyakan kepada Khairul Afdi, kontrak seperti apa antara phaknya dengan perusahaan Garuda Food tersebut, sarjana muda ini menjelaskan bahwa setelah melakukan pembicaraan dan bertemu langsung dengan pihak perusahaan, kemudian mereka mendatangi tempat produksi Nata de Coco di Sungai Tarap. 
 
"Mereka tertarik dan akhirnya kami diberikan sebuah pilihan. Kalau bisa ikuti aturan perusahaan tentunya kerjasama akan di lakukan, dan salah satu aturan tersebut adalah ketebalan Nata de Coco sendiri harus 1 centimeter (cm), jika tidak mereka tak mau terima," ungkap Khairul Afdi.
 
Selanjutnya, sebut Khairul, tentang harga sendiri perusahaan berani bayar per lembar dengan nilai Rp 1.350.00, dan setiap satu minggu harus ada 2000 lembar yang diproduksi.
 
Untuk di ketahui, keunggulan dari Nata de Coco produksi Desa Sungai Tarap sangat banyak, terutama kualitas air kelapa nya sendiri. Tentu ini menjadi modal dasar mengapa perusahaan besar melirik dan mau untuk bekerjasama.
 
Melihat perkembangan serta informasi yang didapatkan terkait pengembangan Nata de Coco ini, akhirnya dengan penuh harapan dan bangga Camat Kampar Timur, Syamsuriansyah SH, meninjau langsung lokasi produksi Nata de Coco, Rabu (23/3/16).
 
Sesampainya di desa tersebut camat ini berdecak kagum melihat ribuan nampan berisi Nata de Coco di bangunan samping kantor desa. Satu persatu nampan di buka, serta camat meminta Afdi, seorang sarjana muda masuk desa untuk menjelaskan apa yang sedang dikembangkan saat ini. Dengan senang hati Afdi menjelaskan di depan camat yang di dampingi Pjs Kades, Akmal, dan seluruh perangkat desa.
 
Sesekali kepala camat ini mengangguk pertanda begitu salutnya melihat usaha sarjana muda ini, apalagi mencapai pada titik MoU dengan perusahaan Garuda Food, tentunya ini suatu prestasi yang akan mengharumkan nama kecamatan bahkan Provinsi Riau nantinya. Dalam kesempatan tersebut, H.Syamsuriansyah SH, meminta kepada kades, agar pada saat MTQ Kabupaten Kampar produk ini di tampilkan.
 
"Saya sangat bangga kepada para sarjana ini melalui program pemerintah pusat. Kami sebagai pemerintah kecamatan akan mendukung penuh apapun yang di butuhkan, apalagi ini sangat erat kaitannya dengan pilar Bupati Kampar dalam mengentaskan kemiskinan. Saya sudah dengar sendiri saat ini 4 orang karyawan pemuda yang menganggur sudah di pekerjakan, dengan harapan untuk kedepan makin banyak lagi pemuda yang di rekrut untuk tenaga pekerja, sehingga pengangguran tidak ada lagi di Desa Sungai Tarap," terangnya.
 
Sementara itu, Akmal, selaku Pjs Kades Sungai Tarap berjanji siap mendukung penuh program tersebut, bahkan dirinya berencana kedepan seluruh rumah masyarakat akan memproduksi Nata de Coco. Tetapi untuk mencapai tujuan tersebut tentu akan diadakan pelatihan dulu setidaknya 2X seminggu, agar sesuai dengan harapan perusahaan nantinya. HEN

KOMENTAR