"Pak Bupati, Bantulah Kami ko"

Selasa, 19 Januari 2016 08:58:00 1604
banjir di kampar
Bangkinang, inforiau.co - Masyarakat di kabupaten saat ini mengeluh dengan keadaan banjir yang dialami, ada yang sibuk memindahkan barang rumah tangga, ada juga yang sibuk dengan mencari tempat mengungsi ke rumah kerabat terdekat yang tidak terkena banjir.
 
Masyarakat saat ini sangat membutuhkan bantuan berupa sembako, karena bagaimanapun saat ini mereka tidak bisa berbuat apapun dikarenakan keadaan cuaca yang tidak menentu. Kadang hujan deras mengguyur kampar di tambah banjir yang melumpuhkan ekonomi masyarakat.
 
Untuk itu dengan melihat keadaan seperti ini perhatian pemerintah daerah kampar dinilai lamban dalam memperhatikan keluhan masyarakat.
 
Sementara itu salah seorang masyarakat warga Desa Kemang Indah Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar Syahril (31) tahun menilai bahwa pemerintah kabupaten kampar tidak secepatnya memperhatikan apa yang dibutuhkan masyarakat saat ini.
 
"Kami butuh bantuan pak bupati, berikanlah kami supermi, agar bisa membantu perut yang lapar ini, kalau sudah banjir baru diberikan untuk apa dan itu percuma karena kami gak membutuhkan lagi, tapi saat sekarang kami lagi butuh mana bantuan bapak kepada masyarakat ini," harapnya.
 
Memang apa yang dikatakan oleh Syahril banyak benarnya, pengalaman sebelumnya pemerintah Kabupaten Kampar memang mengucurkan bantuan melalui desa, tetapi setelah banjir usai, masyarakat itu butuhnya saat banjir melanda negeri mereka.
 
Banjir Rendam Empat Kabupaten
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau Edwar Sanger menjelaskan saat ini banjir terjadi di empat kabupaten di Provinsi Riau yakni Kampar, Rohul, Pelalawan dan Inhu.
 
"Laporan yang masuk ke BPBD, banjir akibat dibukanya pintu air PLTA Koto Panjang terjadi di Kampar, kemudian Rohul, Pelalawan dan Inhu (ketinggian air sungai) juga sudah mulai naik," ujar Edwar.
 
Menurut Edwar Sanger, banjir disebabkan intensitas curah hujan yang cukup tinggi dalam beberapa hari terakhir di Provinsi Riau sehingga menambah debit air sungai dan meluap ke pemukiman masyarakat.
 
"Memang hujan juga cukup tinggi, terutama di daerah Riau daratan, makanya sungai meluap, karena hampir seluruh daerah di Riau ini merupakan aliran sungai," ujar Edwar.
 
Sementara saat ditanya mengenai jumlah korban yang terendam, Edwar mengaku masih menunggu laporan dari seluruh kabupaten dan kota yang diserang banjir tersebut.
 
"Kalau data jumlah korbannya masih ditunggu dari kabupaten. Tim kita di daerah masih melakukan pendataan, karena data ini juga akan dilaporkan ke pemerintah pusat," ujarnya.
 
Menurut Edwar, saat ini sejumlah bantuan sudah diberikan BPBD di daerah, baik itu bantuan peralatan maupun logistik. "BPBD di kabupaten-kabupaten yang dilanda banjir sudah siap memberikan pertolongan kepada warga," ujarnya.
 
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Riau Syafrudin dorong kabupaten di Riau terkena banjir untuk meningkatkan status dari siaga menjadi tanggap darurat. Hal itu dimaksudkan, agar penanganan banjir yang saat ini sudah merendam 4.960 rumah dapat tertangani dengan maksimal. 
 
"Kita tentunya tak menghendaki musibah banjir semakin meluas. Tapi tentunya agar penanganannya bisa lebih dimaksimalkan, kami mendorong pemerintah daerah meningkatkan status siaga menjadi tanggap darurat," kata Syafrudin, Senin (18/1).
 
Dipaparkannya, dari ribuan rumah yang terendam banjir tersebut, masing-masing tersebar di sejumlah daerah. Seperti Kampar, Rokan Hulu, Kuantan Singingi. Sudah ada keluarga yang terpaksa diungsikan ke tenda-tenda pengungsian yang dibangun Dinas Sosial bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, termasuk kabupaten setempat. 
 
Namun sebagian besar justru menolak diungsikan, dengan alasan demi menjaga rumahnya meski sedang terendam banjir. Sementara untuk bantuan makanan dan peralatan sendiri, Dinsos terus berupaya memenuhinya agar para pengungsi dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari. 
 
"Untuk buperstock beras kita punya 270 ton. Untuk Kampar sendiri yang merupakan daerah terkena paling parah banjir sudah empat kali didistribusikan bantuan beras, termasuk berbagai jenis makanan lainnya termasuk peralatan berupa tenda, matras, selimut, serta kebutuhan dapur lainnya," jelas Syafrudin. Hen/Rtc/Tpc/Ir3

KOMENTAR