Pekan Ini Harga Minyak Goreng Diperkirakan Turun

Minggu, 20 Maret 2022 12:25:39 235
Pekan Ini Harga Minyak Goreng Diperkirakan Turun
Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi tinjau bahan pokok di pasar

Inforiau - Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengungkapkan semakin banyak merek minyak goreng di pasar maka harga akan turun. Hal itu ia sampaikan usai melakukan pemantauan minyak goreng di sejumlah ritel modern, yaitu TipTop Rawamangun, Jakarta Timur dan Diamond Artha Gading, Jakarta Utara akhir pekan lalu.

Berdasarkan hasil pantauannya, barang kebutuhan pokok (bapok), termasuk minyak goreng kemasan sudah tersedia, bahkan melimpah. Ia juga mendapat informasi dari pengelola ritel bahwa sudah bisa memenuhi permintaan minyak goreng hingga 100 persen.

"Mudah-mudahan kita dapat menghasilkan harga yang lebih baik pada waktu yang tidak akan lama. Diperkirakan dalam seminggu ke depan merek-merek sudah mulai keluar dan harganya sudah bisa lebih baik," ujar Lutfi dalam keterangan resmi.

Menurut Lutfi, semakin banyak merek minyak goreng di pasar maka kompetisi semakin ketat. Imbasnya, harga akan menurun.

"Nanti, jika merek minyak gorengnya makin banyak, harganya akan menurun sesuai dengan kompetisi dan leveling dari market mereka,"

Dalam kunjungannya ke TipTop, ia juga mengecek harga gula dan harga daging. "Harga daging terpantau masih stabil di kisaran Rp80.000-Rp120 ribu per kg, sedangkan harga gula dijual Rp13.500 per kg. Harganya masih bagus semua," ungkapnya.

Ia juga menyampaikan apresiasi kepada Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Mande yang telah memastikan bahwa ritel modern ikut membantu penjualan dan distribusi barang pokok dan barang penting untuk kebutuhan menjelang bulan Ramadan dan Lebaran.

Lebih lanjut, Kementerian Perdagangan akan bersinergi dengan Kementerian Perindustrian untuk memastikan ketersediaan minyak curah di pasar tradisional dengan harga Rp14 ribu per liter sesuai ketentuan pemerintah.

Sebagai informasi, Kementerian Perdagangan mencatat setidaknya ada 425 merek yang beredar di pasar. Ratusan merek minyak goreng itu berasal dari 225 produsen.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto buka suara soal minyak goreng kemasan yang tiba-tiba banjir di ritel modern setelah pemerintah menghapus aturan harga eceran tertinggi (HET) untuk kemasan sederhana dan premium.

Airlangga menjelaskan stok minyak goreng kemasan sebenarnya normal, tidak banjir. Hanya saja, rak di dalam toko yang terbatas seakan-akan memperlihatkan stok minyak goreng berlimpah.

"Rak dalam toko itu terbatas. Jadi kalau di foto memang terlihat banjir," ungkap Airlangga kepada media, Jumat (18/3).

Ia mengatakan jika stok minyak goreng dihitung, maka jumlahnya normal untuk kebutuhan harian.

"Kalau dihitung jumlahnya juga normal untuk jualan harian. Kemarin masalahnya hilang, jadi ada, dari segi kamera terlihat jadi penuh," terang Airlangga.

Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com pagi ini, minyak goreng kemasan mulai memenuhi rak Alfamidi, Mencong, Ciledug, Tangeran.

"Kemarin masih kosong, ini baru ada, cuma segitu saja," ucap Karina, salah satu pelayan Alfamidi.

Terpantau, terdapat minyak goreng kemasan merek Fortune dan Sania ukuran 2 liter dengan harga sama, yakni Rp47.800.

Tak jauh dari sana, Indomaret di Mencong Raya hanya menjual minyak merek Fitri dengan ukuran 1 liter dan 2 liter. Untuk ukuran satu liter dijual seharga Rp25.500 dan Rp50.400 per 2 liter.

Staf Indomaret bernama Cantika menyatakan pihaknya baru menjual minyak goreng sawit lagi usai kosong 3 hari lalu. Ia menyebut pembelian tak lagi dibatasi seperti sebelumnya saat harga eceran tertinggi (HET) Rp14 ribu per liter.

"Setahu saya sudah tidak dibatasi lagi," ucap Cantika.*

KOMENTAR