PSSI Bantah Menko Mahfud MD

Rabu, 12 Oktober 2022 22:51:22
PSSI Bantah Menko Mahfud MD
Ketua Komisi Disiplin PSSI Erwin Tobing

Inforiau - Ketua Komisi Disiplin PSSI Erwin Tobing membantah pernyataan Menko Polhukam Mahfud MD yang menyebut terjadi saling lempar tanggung jawab terkait Tragedi Kanjuruhan. Hal itu kemudian dianggap jadi bukti penyelenggaraan Liga Indonesia yang kacau.

Erwin Tobing menyebut PSSI sudah bertanggung jawab dalam tragedi yang menewaskan setidaknya 132 nyawa itu.

Menurutnya, bentuk tanggung jawab Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan atau Iwan Bule adalah dengan hadir ke Malang selama sepekan.

"Apanya [lempar] tanggung jawab? Hasil investigasi kan bahan evaluasi pertanggungjawaban itu Ketum sudah seminggu menangani di Malang," kata Erwin usai diperiksa di Polda Jatim, Rabu (12/10).

Iwan Bule, kata dia, telah berkomitmen untuk membuat perubahan pengelolaan liga menjadi lebih baik. Menurutnya itu juga bagian dari tanggung jawab PSSI.

"Pertanggungjawaban tentu membuat perbaikan-perbaikan, beliau sudah membuat komitmen akan membuat perubahan," ucap Erwin.

"Banyak [perubahan] mungkin cara panpel, banyak aspek lah, pertandingan kan tidak bisa satu aspek, salah satunya mendisiplinkan mungkin suporter," kata Erwin menambahkan.

Erwin juga mempertanyakan, pernyataan Mahfud yang menyebut penyelenggaraan Liga Indonesia yang kacau.

"Kacau gimana? Tanya yang mengatakan dong, jangan tanya saya. Yang kasih statement itu, kacaunya di mana?," kata Erwin.

Sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menilai aksi saling hindar tanggung jawab antara PT LIB, PSSI hingga Indosiar dalam menyikapi tragedi Stadion Kanjuruhan Malang menjadi bukti berjalannya liga sepak bola Indonesia berjalan agak kacau.

"Tapi bahwa terjadi saling menghindar dari tanggungjawab operasional lapangan seperti antara LIB, PSSI, Panpel, bahkan Indosiar menjadi bukti bahwa penyelenggaraan liga agak kacau," kata Mahfud dalam keterangannya, Rabu (12/10).

Mahfud mengatakan kondisi tersebut membahayakan dunia persepakbolaan di Indonesia. Karenanya, Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) bakal mencari akar masalahnya sebagai bahan untuk menyusun rekomendasi ke depannya.*

KOMENTAR