Puluhan Kader Bina Keluarga Balita di Bengkalis Diberi Orientasi Tekan Angka Stunting

Sabtu, 28 Mei 2022 13:22:06
Puluhan Kader Bina Keluarga Balita di Bengkalis Diberi Orientasi Tekan Angka Stunting
Pembukaan kegiatan orientasi

Inforiau - Asisten Perekonomian dan Pembanguna Setdakab Bengkalis, H Heri Indra Putra menghadiri kegiatan Orientasi Kader Bina Keluarga Balita (BKB) Tingkat Kabupaten Bengkalis Jum’at, 27 Mei 2022.

Kegiatan yang ditaja Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Bengkalis, mengusung tema “Penguatan Peran BKB dalam Pencegahan Stunting Untuk Mewujudkan Bengkalis Bermasa” dan diikuti sebanyak 50 orang kader BKB dari 11 Kecamatan se-Kabupaten Bengkalis.

Dalam sambutannya, Bupati Bengkalis menyambut baik dilaksanakannya kegiatan orientasi bagi kader BKB dan berharap Kader BKB dapat menjadi agent of change dari peningkatan pengelolaan dan keterampilan orang tua dan anggota keluarga lainnya. Dalam membina tumbuh kembang balita melalui rangsangan fisik, motorik, kecerdasan emosional, dan perilaku sosial yang disinergikan dengan pengembangan fungsi pendidikan, sosialisasi dan kasih sayang dalam keluarga.

Lebih lanjut dikatakan Kasmarni, peran kader BKB sangatlah strategis, karena menjadi kunci keberhasilan program pemberdayaan masyarakat.

“Perlu juga diingat, bahwa keberhasilan kader akan ditentukan dari sejauh mana para kader itu sendiri memiliki pengetahuan dan bisa memahami apa yang dibinanya. Karena program BKB ini memiliki tujuan dan dampak yang besar dalam meningkatan pengetahuan, keterampilan dan kesadaran orang tua serta anggota keluarga lain dalam membina tumbuh kembang balitanya.” Jelasnya.

Selain itu Bupati mengatakan, sinergi semua pihak menjadi mutlak untuk dilakukan dalam penanganan Stunting. “Bahkan pemerintah sendiri telah memberikan perhatian khusus, sehingga stunting dijadikan sebagai program prioritas nasional yang perlu didukung oleh semua pihak secara berjenjang sampai ke tingkat desa/kelurahan serta seluruh elemen yang ada di tengah-tengah masyarakat,” terangnya.

Stunting sambungnya, telah menjadi ancaman utama terhadap kualitas manusia Indonesia serta terhadap kemampuan daya saing bangsa. “Anak stunting bukan hanya terganggu pertumbuhan fisiknya seperti kerdil, melainkan juga terganggu perkembangan otaknya, yang secara otomatis sangat mempengaruhi kemampuan, prestasi, produktifitas dan kreatifitas anak diusia produktif,” jelas dia.*

KOMENTAR