Rusia: Kami Akan Mengakhiri Operasi Militer di Saat yang Tepat

Inforiau - Perang Rusia di Ukraina memasuki bulan keempat. Meski berjalan lambat, pasukan Rusia terus berusaha menguasai beberapa wilayah. Tidak ada tanda-tanda perang akan berhenti. Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Ryabkov mengatakan, Rusia akan mengakhiri operasi militernya di saat yang dianggap tepat.
Dalam wawancaranya pada program 60 Minutes di saluran televisi Rossiya-1, Rabu (15/6), ia menekankan bahwa Moskow memiliki komitmen yang teguh untuk tujuan awal operasi militernya itu.
"Kami akan membuktikan bahwa rencana untuk membuat Rusia menderita, akan runtuh. Mereka (pasukan Ukraina) akan gagal. Kami akan mengakhiri (operasi militer) di sana, di saat yang tepat. Bukan di saat seperti yang dibayangkan oleh para ahli strategi di Washington" katanya, seperti dikutip dari Artsakhpress.
Rusia masih terbuka untuk melakukan percakapan dengan Ukraina. Namun, Kyiv terus menghalangi upaya Moskow untuk melanjutkan pembicaraan damai yang terhenti di bulan Maret. Sejauh ini, Kremlin tidak melihat keseriusan dari pihak Zelensky untuk negosiasi, terutama setelah proposal yang dikirim sejak April lalu tidak juga mendapat tanggapan dari Kyiv.
Kremlin yakin, ada peran besar Washington yang membuat Ukraina menghentikan negosiasi.
Ryabkov menekankan, jika pasukan Ukraina dan Presiden Volodymyr Zelensky tidak siap dan tidak ingin bernegosiasi, itu adalah pilihan mereka.
"Dan jika orang-orang di belakangnya bertekad ingin melanjutkan perang ini tanpa berpikir, dan terus memompa senjata ke Ukraina secara gila-gilaan, itu adalah pilihan mereka. Menyedihkan dan tragis, tetapi Rusia tidak bisa mundur," ujarnya.*