Selain Saat Reses, Arnita Sari Juga Manfaatkan Majelis Taklim Untuk Serap Aspirasi

Pekanbaru – Anggota DPRD Provinsi Riau dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dr. Hj. Arnita Sari selain disibukkan sebagai legislator, dirinya juga aktif di majelis taklim dan forum dzikir shalawat. Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin sejak belum jadi anggota legislatif.
Hal tersebut terpantau dari unggahan media sosial facebook miliknya, (8/11/2021). Saat dihubungi, dirinya mengatakan bahwa hal tersebut sudah biasa ia lakukan sejak dahulu sebelum menjadi anggota DPRD. Menurutnya hal tersebut baik sebagai muhasabah diri.
“Pertama untuk muhasabah diri, kita manusia yang tak luput dari khilaf. Selain itu, sebagai upaya untuk selalu dekat dan bersilaturahim dengan orang-orang shalihah, agar terpancar nilai-nilai kebaikan untuk kemaslahatan ummat. Juga agar sentiasa dapat saling nasihat menasihati dalam kebenaran dan nasiha menasehati dalam kesabaran," pungkasnya.
Amanah saat ini menjadi Anggota DPRD, turut membantu kegiatan tersebut untuk membuka ruang komunikasi kepada masyarakat yang ingin menyampaikan aspirasi untuk diperjuangkannya.
“Tentu, aspirasi masyarakat tidak melulu kita serap melalui agenda reses, tapi bisa di agenda-agenda lainnya,” terangnya.
Arnita Sari mengungkapkan bahwa pada Ahad (7/11/2021) kemarin, ia menghadiri majelis dzikir dan sholawat di salah satu masjid yang ada di kelurahan Tangkerang Tengah, yang diketuai Ibu Elmawaty dan pada Ahad (31/10/2021) sebelumnya, dirinya juga hadir di Forum Silaturrahim Majelis Taklim Pekanbaru di salah satu masjid Kelurahan Tuah Karya, yang diketuai Ibu Nur Soimah. Arnita Sari hadir sebagai pembina di majelis tersebut, yang di amanahkan kepadanya.
"Alhamdulillah, saya bersyukur Allah pertemukan dalam majelis dzikir yg menyejukkan hati ini, dan sambil melepas rindu dengan semua ibu-ibu pengurus majelis. Semoga Allah ikat hati-hati ini sentiasa berjuang bersama dijalanNya. Aamiin," kata Arnita kepada peserta majelis saat itu.
Agenda tersebut juga dihadiri ketua mesjid, lurah setempat, ketua-ketua majelis taklim dan tokoh-tokoh perempuan. ***