Siapa Bakal Dampingi Andi?

Kamis, 26 Mei 2016 21:39:58 1033
 Siapa Bakal Dampingi Andi?
Pekanbaru, Inforiau.co - Pasca dilantik menjadi Gubernur Riau defenitif oleh Presiden di Istana Negara sore tadi, Arsyadjuliandi Rachman atau yang biasa disapa Andi Rachman itu, masih enggan membicarakan wakilnya yang mendampinginya hingga 2019 mendatang.
 
Saat ditanya, apakah siapa calon wakil gubernur yang akan mendampinginya, Andi Rachman masih kelihatan 'malu-malu' untuk mengungkapkan ke publik. 
 
Ia hanya mengatakan, siapa pun calon itu yang penting mempunyai komitmen untuk membangun Riau sesuai dengan janjinya saat berkampanye saat pilkada.
 
"Belum terpikir kesitu, yang penting punya komitmen untuk membangun Riau ke depan lebih maju, sesuai dengan janji saat kampanye dulu," kata Andi Rachman.
 
Politisi Partai Golkar ini juga enggan berkomentar, apakah nantinya wakilnya berasal dari Birokrat atau partai. Ia justru bertanya, siapa kira-kira yang terbaik di antara keduanya.
 
"Kira-kira siapa yang paling baik menurut kalian. Bagi saya yang terpenting mempunyai komitmen kuat untuk membangun Riau ke depan," sebutnya.
 
Hingga saat ini acara doa bersama dengan masyarakat Riau di Jakarta dan mahasiswa. Selain itu juga sejumlah pejabat di Riau tampak hadir. Seperti, Plt Sekda Riau M Yafiz, Kadis Kehutanan Fatrizal Labay, Asisten I Setdaprov Riau Ahmad Syahrofi dan lain-lain.
 
Tetap dari Golkar
Fraksi Golkar DPRD Riau meminta calon Wakil Gubernur Riau tetap diisi oleh orang-orang Golkar. Munculnya nama lain yang akan menggantikan posisi yang dulunya dijabat oleh Arsyadjuliandi Rachman tersebut, membuat Fraksi Golkar angkat bicara.
 
“Saat maju dulu, Golkar kan satu paket, gubernur dan juga wakil. Untuk penggantinya tentu juga harus tetap dari Golkar. Kita tidak tau, bagaimana nama lain bisa muncul dan siapa yang memunculkan nama lain itu,” kata Ketua Fraksi Golkar DPRD Riau, Supriati.
 
Dikatakan Supriati, dalam konteks kepartaian, bagaimana pun jabatan itu seharusnya memang diisi oleh kader Golkar sendiri. Jika diisi oleh orang yang dari luar Golkar, justru menurutnya menjadi aneh.
 
“Secara kepartaian, kita maunya tetap dari Golkar yang diprioritaskan. Selama ini Golkar cukup banyak memiliki kader terbaik, mengapa harus diluar partai?” ulasnya.
 
Siapa pun yang akan menduduki jabatan Wakil Gubernur nantinya asal dari Golkar, menurut Supriati tidak ada persoalan. Karena dirinya yakin, kader-kader Golkar cukup mampuni untuk mengisi jabatan tersebut.
 
“Tentunya akan ada pertimbangan, siapa di antara kader Golkar yang kira-kira pas untuk menduduki jabaatan Wakil Gubernur Riau,” imbuhnya. 
 
Sementara itu kalangan legislator di DPRD Riau menyatakan siap dalam penetapan satu calon dari beberapa nama yang diajukan oleh Gubernur Riau (Gubri) untuk jabatan Wakil Gubernur nanti.
 
"Ini terkait dalam waktu tidak lama lagi, Plt Gubri Arsyadjuliandi Rahman ditetapkan sebagai Gubernur Riau devenitif pasca sudah keluarnya Kepres pemberhentian Gubernur Non Aktif, Annas Maamun," kata Wakil Ketua DPRD Riau, Noviwaldy Jusman.
 
Menurutnya, setelah Gubernur devenitif dilantik, sesuai dengan aturan yang berlaku, Gubernur harus mengajukan calon wakilnya ke DPRD Riau.
"Sebaiknya ada beberapa orang, sehingga DPRD Riau menetapkan satu orang," kata dia.
 
Lebih jauh disampaikan Politisi Demokrat ini, DPRD Riau dalam memutuskan satu nama wakil Gubernur Riau itu dengan melakukan musyawarah mufakat.  Sehingga akan didapat yang terbaik dari yang baik.
 
"Setelah ini nanti akan disampaikan ke pusat untuk mendapat SK dan dilakukan pelantikan," katanya menjelaskan.
 
Mengenai calon yang diusulkan nanti sangat berharap dari kalangan yang profesional. Baik itu seorang birokrat maupun politisi. 
"Kita tidak persoalkan siapa orangnya, tentu yang dapat bekerja sama dengan Gubernur", jelasnya. 
 
Sebaiknya dari Riau Pesisir
"Secara geografis, Riau terdiri dari wilayah pesisir dan daratan. Saat ini, posisi Gubernur mewakili Riau daratan, maka harapan kita untuk posisi wakil gubernur diisi tokoh yang mewakili Riau pesisir," ujar Ketua Komite Masyarakat Bukit Batu -Siak Kecil (KOMBES), Wan Muhammad Sabri.
 
Dikatakan, wacana tersebut bukan bermaksud untuk mengkotak-kotakkan masyarakat Riau. Namun, untuk lebih mengoptimalkan roda pemerintahan karena ada perbedaan karakteristik masyarakat Riau daratan dan Riau pesisir. 
 
"Kita akui, Gubernur Riau yang baru dilantik ini, cukup berpengalaman. Namun, andai wakilnya berasal dari Riau pesisir, tentu akan terjalin simbiosis mutualisme. Gubri akan merasa terbantu dalam membuat perencanaan dan mewujudkan program-program pembangunan untuk Riau pesisir," ujarnya. 
 
Pria yang akrab disapa Wan ini mengatakan, dirinya optimis kabupaten/kota yang berada di pesisir mendukung wacana tersebut. Tentu saja, mereka yang dipilih sebagai Wakil Gubernur Riau ini hendaknya sudah cukup teruji di Pemerintahan dan teruji pula di tengah-tengah masyarakat. 
 
"Jangan asal comot, tapi pilihlah sosok yang bisa diterima oleh semua kalangan. Dekat dengan birokrasi, dekat juga dengan politisi, ramah dengan masyarakat tapi tegas dalam bertindak," kata Wan. 
 
Saat ditanya siapa sosok yang cocok untuk dipilih sebagai Wakil Gubernur Riau, Wan mengatakan, pertama sekali yang perlu diingat adalah posisi Wakil Gubernur ini merupakan jatahnya partai Golkar. Maka, mau tidak mau, suka tidak suka, tentu sosok yang berbau Golkar. Karena itu, untuk ukuran Riau yang mewakili Pesisir, sepertinya Wakil Ketua DPRD Bengkalis, Dr Indra "Eet" Gunawan sangat layak mendampingi Arsyadjuliandi Rachman. Selain itu ada mantan Pj Bupati Bengkalis, Ahmad Syah Harrofie. Rtc/Tp/Rbc/Ir

KOMENTAR