Tahun 2016, Payung Sekaki Kecamatan Tertinggi DBD di Pekanbaru
Kamis, 05 Januari 2017 14:26:32 785

llustrasi
Pekanbaru, inforiau - Tercatat ada sekitar 873 kasus demam berdarah dengue (DBD) selama tahun 2016 yang terjadi di Pekanbaru. Dari data yang dimiliki Dinas Kesehatan kota Pekanbaru tersebut, diketahui ada tiga kecamatan yang masuk dalam zona merah endemis DBD.
Ini seperti yang disampaikan Kepala Bidang Pengendalian Kesehatan Diskes Kota Pekanbaru, Gustianti saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (04/01).
“Tertinggi tetap di Payung Sekaki dengan 145 kasus, Marpoyan Damai 119 kasus, dan Tampan dengan 105 kasus," sebutnya. Paling sedikit berada di Kecamatan Sail dengan 25 kasus.
Menurut Gustianti, masih tingginya angka DBD di tiga kecamatan tersebut akibat banyaknya jumlah penduduk. Namun begitu, dikatakannya pencegahan sebenarnya dapat dilakukan dari tingkat paling rendah, yaitu kerja sama didalam lingkungan masyarakat.
"Selain musim penghujan, padat penduduk juga jadi faktor. Makanya kita mendorong agar masyarakat melakukan pola hidup sehat,” katanya.
Dari pihak Diskes Pekanbaru untuk tahun 2017, dirinya mengaku telah siap untuk melakukan pencegahan. Ia pun meminta kerja sama kepada masyarakat, agar segera memberikan laporan saat ada anggota keluarganya yeng terindikasi mengalami gejala DBD
“Kita siap, tidak masalah untuk foging dan abate. Tetapi tetap sesuai dengan SOP. Apabila ada tiga kasus orang yang DBD, kita akan lakukan penyelidikan untuk memastikan jentik. Karena bisa saja terkena gigitannya saat di sekolah atau kantor. Baru foging,” jelasnya.
Yanti juga sampaikan bahwa foging yang dilakukan pihak Diskes selalu menggunakan mobil dinas. Sehingga masyarakat tidak perlu resah akan adanya permintaan sejumlah uang. Dirinya pun memastikan jika ditemukan dilapangan yang meminta uang, itu bukanlah petugas Diskes Pekanbaru.
“Kalau ada yang minta uang itu bukan kita. Dan Diskes akan selalu melapor ke RT dan RW kalau mau Foging," tutupnya. FRO