Target Riau Finis 10 Besar Bakalan Terwujud
Selasa, 27 September 2016 09:28:24 1095

M Taufik Nur Rahman, berhasil meraih medali emas dari cabor atletik nomor cakram putra, di Stadion Atletik Cibinong, Bandung, Senin (26/09).
Jawa Barat, inforiau-Finis sepuluh besar yang sudah menjadi target Provinsi Riau pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX 2016 Jawa Barat sejak awal bakalan terwujud. Hal ini terlihat dari tambahan perolehan medali yang terus dikumpulkan kontingen Riau hingga, Senin (26/09).
Tambahan medali yang berhasil didapat, Senin (26/09) melalui cabang olahraga (cabor) Atletik. Bertanding di Stadion Atletik Cibinong, Bandung, nomor cakram putra melalui atlit M Taufik Nur Rahman berhasil meraih medali emas. Medali perak juga berhasil dipersembahkan atlit Riau, Elisar Gamashe pada nomor 3.000 meter steeplechase.
Pada nomor cakram putra medali perak diraih atlit Jawa Timur Hermanto, dan medali perunggu dari Papua dengan atlit Alowesius. Sedangkan dinomor 3.000 meter steeplechase, medali emas berhasil didapat Atjong Tio Purwanto dari Jawa Timur, dan medali perunggu direbut M Ardianto dari Bangka Belitung
Total atletik sudah mengumpulkan 2 emas, 2 perak, 1 perunggu karena dihari sebelumnya, Atletik sudah meraih 1 emas, 1 perak dan 1 perunggu.
Pelatih Atletik, Bazaruddin, Senin (26/09) mengatakan, target cabor Atletik dua emas sudah tercapai, dan ia merasa apa yang dilakukan atlit maupun pengurus sudah maksimal.
"Apa yang menjadi target kita sudah tercapai, dua emas sudah tercapai," katanya singkat.
Cabor Angkat Berat Sumbang Perunggu
Bertanding di Gelora Sabululungan, Soreang, Bandung, atlit angkat besi Riau, Willy Sandria berhasil menyumbangkan medali perunggu dari kelas 74 Kg.
Willy berhasil dengan total angkatan 810 poin dan harus puas berada di bawah lifter Lampung Dony Meiyanto dengan total angkatan 832 poin, dan lifter Jabar Ade Bazruddin, total angkatan 812 poin.
Merupakan PON pertama bagi Willy Sandria yang masih duduk di bangku SMA, ia merasa puas dan bersyukur berhasil mempersembahkan medali perunggu untuk Provinsi Riau.
"Bersyukur, medali pertama dan pertandingan pertama saya di PON," ujarnya.
Raihan medali perunggu yang didapat Willy penuh dengan perjuangan yang sangat berat, hal ini dikarenakan Willy yang mengalami cedera pada kakinya harus melawan rasa sakitnya untuk terus berjuangan memberikan yang terbaik untuk Riau.
"Kaki saya kram, pelatih memutuskan tidak mengambil resiko, untuk menghindari cedera parah, beban yang biasanya saya latihan 295 kg dikurangi jadi 265," pungkasnya.DLK