Ternyata Mobil Manko Luhut Masih Tenggak Bensin!

Rabu, 28 September 2022 22:57:15
Ternyata Mobil Manko Luhut Masih Tenggak Bensin!
Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan

Inforiau - Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan merupakan salah satu tokoh yang kerap bicara mobil listrik di Indonesia. Bahkan, di sejumlah acara dengan tema electric vehicle atau EV, Luhut acap kali hadir dan menjadi pembicara. Hmm, tapi kenapa, ya, dia ke mana-mana masih naik mobil bensin?

Luhut membenarkan, dia ke mana-mana masih menggunakan mobil bermesin bensin. Namun, dia janji, ke depannya bakal lebih sering menggunakan mobil listrik, apalagi setelah Presiden Jokowi menerbitkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 2022 tentang penggunaan kendaraan listrik berbasis baterai di instansi pemerintahan.

"Saya masih pakai mobil Jeep saya yang pribadi, tapi sebentar lagi ya pakai EV (kendaraan listrik). Pemerintah pusat saya kira sudah mulai bertahap," ujar Luhut di Gedung Sarinah, Jakarta Pusat, dikutip dari detikFinance, Rabu (28/9/2022).

Jika mengacu pada laman ELHKPN KPK, Luhut memang diketahui tak punya mobil atau motor listrik pribadi. Pada data yang terakhir diperbarui Maret 2022 tersebut, Luhut diketahui memiliki mobil berupa Isuzu Panther, Lexus LS 460, Toyota Alphard, dan dua unit motor Honda yang ditaksir bernilai Rp 2,16 miliar.

Di kesempatan yang sama, Luhut berharap, kendaraan dengan bahan bakar minyak (BBM) sepenuhnya berhenti produksi di Indonesia pada 2035 mendatang. Selanjutnya, pemerintah akan mendorong produksi dan penggunaan electric vehicle atau EV di dalam negeri.

"Sekarang lagi disusun semua perencanaannya, kita berharap mungkin kira-kira 2035 sudah tidak ada lagi mobil combustion yang diproduksi di dalam negeri, kita semua akan pakai EV," ungkapnya.

Luhut juga berharap, dengan beralihnya masyarakat dari kendaraan konvensional ke listrik, Indonesia bisa mengurangi impor minyak mentah. Selain itu, menurutnya, pemerintah juga akan meningkatkan produksi palm oil yang sebagian bisa dijadikan bahan energi.

"Jadi nanti sebagian akan dibuat menjadi bentuk pangan menjadi minyak goreng, dan sebagian lagi untuk energi clean," kata Luhut.*

KOMENTAR