Tidak Hanya Pungli, Perlakuan Tak Manusiawi Turut Jadi Pemicu Pecahnya Kasus di Rutan Sialang Bungkuk

Pekanbaru, Inforiau - Tragedi di Rutan Sialang Bungkuk Kota Pekanbaru Provinsi Riau, Jumat (5/5/2017) siang tadi mengungkap sekelumit dugaan, terkait ketidakberesan yang terjadi selama ini untuk menampung reaksi yang berujung kaburnya ratusan tahanan dan narapidana di sana.
Usut punya usut, mereka yang sedang menjalaninya di sana. Perlakuan tidak manusiawi oleh oknum petugas. Hal itu diperparah adanya praktik Pungutan Liar (Pungli). Puncaknya, kemarahan para tahanan dan narapidana tak terbendung lagi dan kericuhan pecah Jumat siang tadi, di mana ratusan mereka kabur.
Kapolda Riau, Irjen Zulkarnain yang melakukan pemeriksaan langsung pasca kaburnya penghuni Rutan Sialang Bungkuk angkat bicara. Kata dia, ada sesuatu yang mendorong tahanan dan narapidana sehingga nekat menumpuknya. Salah satunya, mereka merasa diperlakukan tidak manusiawi selama ditahan di sana.
"Tadi sudah melakukan negoisasi Katanya mereka tidak manusiawi, mereka dongkol saya kira. Harapan saya, agar diakomodir mereka yang masuk akal, misalnya kalau pindah blok jangan ada kutipan-kutipan (uang), itu kan (permintaan) normatif ya," Ucap Jenderal bintang dua tersebut.
"Kalau (saya) masalah makanan saya kurang tahu apakah memang itu standarnya, tapi apa saja mereka minta ganti hewanwi, udara jangan batas, lalu (kata) salat lima waktu di masjid tidak bisa karena jam 5 sakit pasti sudah diblok-blok, , "Beber Irjen Zulkarnain.
Kepolisian, ungkapnya, akan mendorong membantu penyelesaian masalah ini. Untuk itu diharapkan ada keterbukaan dari pihak Rutan maupun Kanwil Kemenkumham. "Tapi itu tentu tergantung kepada mereka, kami hanya mengharapkan ketentraman dan kedamaian untuk tahanan dan Napi," lanjut dia.
"Soal laporan adanya Pungli, sejenisnya cuti bersyarat dimintai (uang) juga. Mereka tidak perlu dipersulit, tapi sampai ada yang salah kan di situ," beber Irjen Zulkarnain .
"Mudah-mudahan ada perbaikan, saya sudah sampaikan langsung sama Pak Ferdinand (Kakanwil Kemenkumham Riau), secara transparan perbaiki. Tapi nanti kalau ada bukti-buktinya, bisa saja polisi menegakkan. Meski kecil-kecil itu kan Korupsi juga, pasalnya ada gratifikasi,"Pungkasnya. grc/iin