Trend Hijab 2018, Warna Pastel Jadi Idola

Selasa, 13 Februari 2018 19:18:25 3439
Trend Hijab 2018, Warna Pastel Jadi Idola
Trend hijab 2018, warna pastel jadi idola. Foto: Internet.

Jakarta, Inforiau.co - Sejak tahun 2010, tren hijab lebih disorot dari tahun-tahun sebelumnya. Gebrakan Hijabers Community yang dipimpin oleh beberapa desainer muslim seperti Dian Pelangi dan Jenahara berhasil membuat fesyen hijab lebih dilihat, bahkan lebih digemari.

Sejak saat itu, gaya hijab juga semakin beragam. Tren mulai datang dan pergi, seperti tren hijab tumpuk, hijab instan, hijab pelangi, hingga kembali pada gaya hijab segi empat. Banyak desainer yang semakin berkembang dan berinovasi. Banyak pula brand lokal yang semakin unjuk gigi.

Di perjalanan tersebut, ada banyak penyesuaian yang dilakukan oleh pegiat bisnis hijab baik dari segi kreatifitas, inovasi, maupun strategi dagang. Namun, meski tren berubah-ubah, beberapa desainer dan lokal brand tetap mempertahankan DNA produknya.

Di antara mereka, ada juga yang beruntung mendapatkan pelanggan setia yang bisa dibilang jadi fans fanatik produk-produknya. Mereka tak segan mengantri atau bangun pagi demi mendapatkan hijab atau busana impian mereka.

Dari sekian banyak merek, salah satu desainer muslim yang paling menonjol adalah Ria Miranda. Setiap mengeluarkan koleksi baru, para pelanggan setia sudah siap menyerbu tokonya. Bahkan salah satu pelanggan menganggap koleksi Ria Miranda seperti investasi, karena harganya bisa meningkat saking lakunya.

Diakui Hanna Faridl, CEO HIJUP bahwa produk Ria Miranda jadi tenant dengan penjualan terlaris di e-commerce hijab tersebut. Koleksi Ria Miranda bersama Blibli Ramadan lalu pun langsung habis terjual dalam waktu 30 menit, padahal jumlahnya ada 4500 potong dan dibandrol dengan harga Rp 1.000.000 - Rp 3.000.000.

Selain desainer, brand lokal hijab yang paling populer adalah Vanilla Hijab. Produk hijab polosnya saja bisa terjual hingga 13 ribu - 14 ribu potong. Ia bisa menjual 4 ribu potong kerudung dalam semalam saja.

Brand lokal lainnya, Hijab Princess juga punya kesuksesan yang sama. Dalam peluncuran scarf motif pertamanya di tahun 2016, Hijab Princess berhasil menjual 5000 potong scarf dalam waktu yang singkat.

Melihat keberhasilan para pengusaha ini ada satu benang merah yang sama. Mereka sama-sama mengedepankan warna pastel, seperti dusty pink, faded purple, dan khaki. Selain permainan warna, mood feminin juga lebih disukai. Contohnya saja busana berpotongan loose dengan kain satin atau kain sifon yang flowy. Aksen ruffle atau lengan lonceng juga makin disukai para hijabers.

Beberapa selebrgam hijab yang populer seperti Hamidah Rachmayanti, Mega Iskanti, dan Ayu Indriati juga sering memakai warna-warna lembut. Tampilan feminin dan gilry tampaknya lebih disukai wanita berhijab. Hal ini bisa jadi karena selaras dengan pedoman Al Quran yang melarang wanita untuk tampil menyerupai laki-laki, begitupun sebaliknya.

KOMENTAR