UAS Serukan Tak Usah Belanja ke Singapura

Rabu, 18 Mei 2022 22:43:39 323
UAS Serukan Tak Usah Belanja ke Singapura
Ustadz Abdul Somad

Inforiau - Ustadz Abdul Somad (UAS) dalam beberapa hari ini menjadi headline. Tidak hanya di media nasional, tetapi juga international turut menyoroti UAS yang dideportasi oleh Singapura.

Pasca deportasi yang dilakukan Singapura tersebut, UAS menyerukan untuk tidak lagi berbelanja ke Singapura.

"Hari ini kita barangkali tidak perlu gunakan uang kita untuk belanja ke Singapura, dananya bisa dialihkan untuk berwakaf bersama UAS," tulis UAS dalam unggahan akun Instagram, pada Rabu (18/5/2022).

Lantas, bagaimana nasib dolar Singapura?

Hingga sore ini, kurs dolar Singapura masih tercatat menguat 0,11% melawan rupiah di Rp 10.584/SG$ bahkan siang tadi sempat ke atas Rp 10.600/SG$. Hingga hari ini, dolar Singapura sudah mencatat penguatan dalam 4 hari beruntun.

Untuk diketahui, Indonesia merupakan salah satu pasar ekspor terbesar Singapura.

Berdasarkan data dari Trading Economics, nilai ekspor Singapura ke Indonesia mencapai US$ 21,43 miliar sepanjang tahun 2020. Nilai ekspor tersebut menjadi yang terbesar kelima, di bawah China, Hong Kong, Amerika Serikat dan Malaysia.

Nilai ekspor tersebut meningkat menjadi US$ 28,8 miliar sepanjang 2021, berdasarkan data International Trade Center. Dari total nilai tersebut, ekspor terbesarnya yakni HS 27 yakni bahan bakar mineral, mineral minyak dan produk distilasinya. Nilainya mencapai US$ 6,8 miliar. Di urutan kedua, ada HS 85 yakin mesin listrik dan peralatannya dengan nilai US$ 6,6 miliar.

Untuk diketahui, Singapura merupakan negara yang mengandalkan ekspor untuk untuk memacu pertumbuhan ekonomi.

Rasio ekspor terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Singapura lebih dari 100%. Singapura menjadi negara dengan rasio ekspor terhadap PDB terbesar di dunia. Artinya, ketika ekspornya mulai tinggi, maka pertumbuhan ekonomi mengekor.

Seandianya seruan UAS membuat ekspor Singapura ke Indonesia menurun, tentunya akan memberikan dampak ke pertumbuhan ekonomi.*

KOMENTAR