Wak Daei: Mestinya Bisa Jadi Obyek Wisata

Rabu, 13 April 2016 22:05:26 1578
Wak Daei: Mestinya Bisa Jadi Obyek Wisata
Juru Kunci Rumah Antik Peninggalan Datuk Pesisir di Mempura, Wak Daei,
Mempura, inforiau.co – Keberadaan rumah antik peninggalan almarhum Mohammad Zen Datuk Pesisir Bin Datuk H Kasim di Kampung Tengah Kecamatan Mempura, semestinya bisa menjadi obyek wisata menarik di Kabupaten Siak, jika dikelola dan diperhatikan secara serius oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Siak.
 
Saat ini keberadaan rumah antik yang diperkirakan berumur ratusan tahun itu, terlihat sudah mulai mendapat perhatian dari Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Siak. Yang mana pada tahun 2015 lalu Disparpora telah melakukan rehab dan pembangunan pagar untuk di sekelilingnya.
 
Namun, kondisi di dalam rumah tersebut, hingga saat ini masih terlihat kosong seperti puluhan tahun yang lalu, karena belum ada satu pun barang-barang dan fasilitas lainnya yang disediakan oleh Pemkab Siak, sehingga belum bisa menarik minat para wisatawan, untuk berkunjung ke rumah antik peninggalan zaman kerajaan Siak itu.
 
Pantauan dilapangan, kondisi halaman di sekitar rumah antik yang terdapat di Kecamatan Mempura itu tampak bersih dan rapi, karena setiap hari disapu dan dibersihkan oleh sang juru kunci (penjaga, red) yang diketahui bernama Wak Daei (45).
 
“Sayo dah lebih 8 tahun menjadi penjaga dan tukang bersih-bersih di rumah peninggalan Datuk Pesisir ini, yang setiap hari bertugas menyapu dan membersihkan seluruh fasilitas yang ada di sekeliling rumah almarhum, tapi memang di dalamnyo masih kosong, karena belum ado diisi apo-apo samo Pemda Siak,” terang Wak Daei, Selasa (12/4/2016), dengan logat melayunya.
 
Dijelaskannya juga, pada hari-hari tententu banyak juga para pengunjung yang datang ke rumah peninggalan almarhum Datuk Pesisir itu, terutama para budayawan dan sejarawan yang ingin mencari informasi terkait sejarah Datuk Pesisir, karena almarhum merupakan salah satu tangan kanan raja yang pernah dipercaya sebagai duta (utusan, red) dalam urusan luar negeri pada zaman pemerintahan kerajaan Siak beberapa tahun silam.
 
“Di hari-hari tertentu banyak juga pengunjung yang datang ke sini, terutama orang-orang yang ingin mencari informasi tentang Datuk Pesisir, dan kebetulan makam beliau juga terletak tidak jauh dari pekarangan rumah ini, sehingga banyak juga pengunjung yang sekalian berziarah ke makam beliau, karena menurut cerita orang-orang tua kita dulu, katanya almarhum ini merupakan salah satu tangan kanan raja, yang dipercaya sebagai duta luar negeri pada zaman pemerintahan kerajaan Siak,” lanjutnya.
 
Sang juru kunci juga bercerita, konon pada zaman Kerajaan Siak terdapat 4 Datuk (orang kepercayaan raja, red) yang merupakan orang istimewa di Kerajaan. Yang masing-masing Datuk tersebut memiliki tugas khusus di pemerintahan, sehingga sampai saat ini nama keempat Datuk itu tidak asing lagi di telinga masyarakat melayu Siak.
 
“Konon ceritanya, pada zaman Kerajaan Siak terdapat 4 Datuk yang merupakan orang istimewa di Kerajaan, karena masing-masing dari mereka memiliki tugas dan tanggung jawab khusus di pemerintahan, yakni Datuk Tanah Datar, Datuk Lima puluh, Datuk Kampar, dan Datuk Pesisir, yang kesemua Datuk itu bermukim di Siak Sri Indrapura ini,” Sambungnya lagi.
 
Sebelum mengakhiri ceritanya, sang juru kunci juga sempat menyebutkan, bahwasanya keturunan dan ahli waris almarhum Datuk Pesisir itu sekarang masih ada di Negeri Siak ini, sehingga bagi masyarakat atau pun para napak tilas yang ingin tau lebih detail tentang sejarah Datuk Pesisir, bisa mencari dan menemuinya langsung.
 
“Kalau nak tau lebih detail tentang sejarah Datuk Pesisir, kalian bisa mencari dan menemui ahli waris Datuk Pesisir yang ada di Siak ini, karena keturunan almarhum masih ada, kalau saya yang menjelaskan nanti takut salah,” tutupnya. MAN

KOMENTAR